Wednesday 31 December 2008

MY BREAST FRIEND

aryani Ya, suamiku adalah Breast Friend sejatiku. Sahabat terbaikku. Saat vonis dijatuhkan oleh dokter bahwa aku terkena kanker payudara stadium 2B dengan HER2+, itulah pintu awal mimpi buruk yang rasanya tak ingin kuhadapi. Bersyukur, ada suamiku disampingku, yang memberi kekuatan luar biasa bagiku untuk “berperang” melawan kanker payudara.

Hari itu kami baru saja pulang dari dokter dan mendapat kepastian kanker payudara. Tak sepatah pun kata terucap. Aku dan suamiku hanya terdiam sepanjang perjalanan. Kupegang tangan suamiku erat sambil pikiranku menjalar keman-mana. Sampai di rumah dia peluk aku, dia bilang kami harus hadapi dan aku harus segera berobat.

Segera setelah itu aku menjalani diagnosis lengkap diikuti serangkaian terapi dari operasi, kemoterapi, radiasi. Selama itu, suamikulah yang menemaniku tanpa lelah. Dia bukan dokter, bukan pula mantri kesehatan, tapi dia sangat terampil merawat luka dan mengganti perbanku. Saat aku bilang rambutku rontok suamiku cuma senyum dan bilang bahwa itu berarti obatnya asli. Dia pun lalu membantu menggunduli rambutku supaya rapi. Aku tak tahu bagaimana perasaannya menggunduli istri sendiri. Dia bilang….lucu juga ya kamu… Kamu nggak beda, kamu tetap yang saya kenal dulu.

Aku sangat beruntung karena di keluargaku pembicaraan tentang kanker dibahas secara terbuka, sehingga aku tidak merasakannya sebagai sesuatu yang terlalu berat. Suamiku yang berprofesi sebagai desainer grafis dan fotografer juga rajin membaca berbagai buku tentang kanker dan mengumpulkan informasi sehingga bisa mengerti saat menemaniku berkonsultasi.

Dokter yang merawatku aku anggap sebagai komandan perang, aku selalu tanyakan apa strateginya melawan kanker payudaraku. Karena aku tahu waktu dokter sangat terbatas, aku dibantu suami selalu membawa catatan pertanyaan yang ingin diajukan saat berkonsultasi. Itu sebabnya begitu aku masuk ruang praktek dokterku selalu bertanya ….yak pertanyaan pertama, silakan… Di akhir konsultasi aku selalu tanya rencana dokter apa. Suamiku juga selalu bilang kami percaya dokter, kami tanya setiap kemungkinannya, hal-hal terburuk apa yang bisa terjadi, apa konsekuensi sebuah tindakan medis dll. sehingga kami tahu apa yang harus kami persiapkan.

Kami berdua mendukung kampanye Breast Friend sebagai wujud terima kasih dan syukur kami. Inilah yang kami bisa lakukan untuk membalas kebaikan orang-orang yang membantuku selama sakit. Kami ingin berbagi semangat dan menguatkan orang lain juga. Jangan lupa untuk selalu pasrah pada Tuhan, tapi juga berusaha maksimal.

Sunday 28 December 2008

NIAT KUAT, IKHTIAR OPTIMAL, BERDOA DAN………………….IKHLAS!!

Saya seorang dokter, dalam kehidupan sehari-hari sering juga diminta konsultasi tentang kondisi pasien. Bila ada anggota keluarga, kerabat, teman atau siapapun yang sedang berobat terkadang membutuhkan seseorang untuk menjelaskan penyakitnya dan kondisinya. Walaupun saya dokter umum dan berkecimpung di bidang kesehatan masyarakat, banyak juga yang bertanya atau konsultasi.
Pertanyaan yang selalu sulit dijawab adalah :”bagaimana harapannya untuk hidup?, apakah pengobatan ini akan menyembuhkan? Dll”
Saya sendiri seorang penderita kanker, tahun 2002 sampai 2004 saya menjalani berbagai pengobatan. Sampai saat ini saya pun rajin melakukan kontrol (ada yang 3 bulan sekali, 6 bln sekali, 1 tahun sekali, bahkan harus ke RS 2 hari sekali pun (saat ini sedang perawatan)saya jalani dengan penuh rasa syukur dan sabar sebagai bentuk ikhtiar.
Terkadang ada rasa malas, bosan, lelah, takut untuk melakukan pemeriksaan tertentu…(bone scan, MRI,….wuih…..make me cry…!!),tetapi sebagai bentuk rasa syukur saya diberi kesempatan , anugrah waktu , diberi kondisi kesehatan yang membuat saya saat ini tetap beraktivitas saya kalahkan seluruh rasa itu…..(papap… my best friend…my honey…..suami ku selalu bilang…”Hancurkan…..!!!”….he….3x).
Saya mengikuti anjuran dokter yang merawat saya, melakukan berbagai perubahan dalam pola hidup, akan tetapi ……seperti yang terjadi tahun 2003 saya dinyatakan harus menjalani pengobatan kembali karena ada muncul kembali gejala kanker.
Apakah saat itu saya marah kepada dokter saya, menilai mereka tidak becus menangani saya, menyalahkan seluruh prosedur yang diberikan kepada saya, menyesali atas segala yang telah kami lakukan…..??? Tidak…., saya berterima kasih kepada semua orang yang merawat saya,mendoakan saya, memberi perhatian kepada saya. Ternyata untuk meyakinkan bahwa apa yang terjadi kepada saya harus diterima dengan ikhlas..memerlukan “ilmu”, bertanya, membaca, mencari tahu…….mengolah informasi, berdiskusi kepada ahlinya.Ikhlas juga bukan berarti tidak berbuat, tetapi mencari tahu sesuai ilmu bukan berarti tidak ikhlas….(sulit kalau tidak merasakan sendiri……)
Seorang dokter “mengupayakan kesembuhan” bukan menyembuhkan. Usia, maut…itu urusan Allah……sehingga seandainya ditanya pun, “kira-kira umurnya berapa lama lagi….?” Saya biasanya menjawab,kondisi dari kesehatan seperti apa, kemudian saya selalu katakan “tetap berikhtiar…..dengan sungguh-sungguh”. Bersyukur masih diberi waktu untuk memperbaiki berbagai hal…..Bersabar lah bila apa yang diharapkan tidak sesuai.
Entah lah….terkadang penjelasan saya pun tidak diterima dengan baik oleh pasien,keluarga pasien atau siapa saja yang bertanya….(tetep bertanya berapa lama lagi usia nya….), berbagai penelitian mengeluarkan angka statistik tentang harapan hidup seseorang dalam kondisi kesehatan tertentu (secara umum), biasanya itu kami sampaikan kepada pasien. Tetapi……manusia satu dengan manusia lain berbeda……,Allah Maha Kuasa, Maha Mendengar,Maha Menyembuhkan……………Paket niat, ikhtiar, doa dan ikhlas…..sulit dipisahkan.
Bersyukur untuk semua yang diberi anugrah kesehatan, bersabarlah dengan melakukan berbagai ikhtiar dan doa untuk yang sedang berobat…..Yakinlah segala yang terjadi kepada diri kita merupakan wujud kasih sayang Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

BAIK ….BENAR…….BAIK DAN BENAR……..??

Baik…katanya tidak jahat, baik katanya patut….Jadi orang yang baik adalah orang yang tidak jahat,yang melakukan sesuatu dengan patut. Benar……sesuatu yang seharusnya,jadi orang yang melakukan sesuatu yang benar adalah yang melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebagaimana harusnya dilakukan….(hmm….bingung ya….???).
Masalahnya orang lebih senang dengan orang baik,artinya orang yang tidak “jahat” , he….3x jangan bayangkan jahat itu memukul,atau kekerasan fisik lain……kalau ada orang yang berkata atau menegur kita……itu juga suka dibilang jahat loh……atau “tidak baik”. Jadi apa ukurannya orang itu “baik” atau “tidak baik”????. Ada orang yang menurut orang lain baik…menurut kita dia tidak baik kepada kita,atau ada orang yang merasa baik kepada kita padahal tidak terasa baik oleh kita…(wuih….tambah pussing).
Orang yang mengungkap kebenaran (menurut dia),tentu berpegang kepada nilai yang dianut. Ada yang orang merasa benar dengan menyampaikan sesuatu kepada orang lain, akan tetapi dinilai “tidak benar”, tidak pantas……..bahkan harus meminta maaf atas kebenaran yang disampaikan…..(pussing lagi deh….).
Kalau saja baik memusingkan, benar memusingkan….apalagi menjadi orang yang baik dan benar ya??.....Saya ingat nasihat ibu saya “tugas kita bukan ngurusin perasaan orang lain, ngurusin apa yang ada di kepala orang lain karena memang kita tidak tahu……Tapi tugas kita melakukan yang baik dan benar….TITIK”.
Orang lain tidak suka, tidak senang ?? Wallahu Alam…..,bahasa anak sekarang sih…”meneketehe”.
Nah…pertanyaan berikut, bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita lakukan baik dan benar??? Hmmm…..lihat saja ilmu statistik….(ilmu nih….bukan perasaan),berapa banyak yang tidak sepakat dengan tindakan kita……bias diukur kan……
Tetapi muncul pertanyaan berikut….bila survey itu dilakukan di “habitat” nya….maka… ….ternyata…eh…ternyata…..akan menghasilkan pembenaran 100% kan???? (huhuy….berhasil…..3x horre……..,kata si dora)
Walah bingung nya….jadi…Manusia baik dan benar….gimana tuh???
This is my way, this is my life, this is my value……..Saya akan selalu berusaha menjadi orang baik dan benar, walaupun menurut orang lain (sebagian atau mungkin sebagian kecil mendekati nihil….ha….3x, narsis ) “saya tidak baik alias jahat dan tidak benar……”.

KEIMANAN...............

Pengetahuan Saya tentang ilmu agama mungkin sangat sedikit.
Saya hanya seseorang yang terus berusaha menjadi orang yang lebih baik sesuai tuntunan ajaran agama yang dianut. Saya juga orang yang sangat menghargai perbedan sepanjang mereka tidak mengusik nilai-nilai yang saya anut.
Terkadang saya suka termenung mengapa orang selalu senang melihat ,mencari kekurangan orang lain. Melihat perbedaan orang lain dengan kita…………………….Perdebatan mengukur keimanan seeorang juga terkadang dibicarakan…..”Ya Allah…..( saya mengetik ini sambil berurai air mata….) , jagalah selalu keimanan kami, lindungi lah kami, ridhoi lah setiap langkah kami” .
Biar lah Allah Yang maha Kuasa menilai keimanan umatnya…..Mengapa orang mengukur keimanan orang lain, saya sendiri tidak kuasa mengukur tingkat keimanan saya .
Terkadang juga orang membuat bingung antara “percaya” dan “iman”. Manusia diberi kesempatan dan kewajiban untuk belajar (iqro….), keraguan , keingintahuan justru harus menjadi motivasi untuk belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan sesuai keahliannya.
Kembali saya tercenung……,terkadang berbagai pertanyaan yang saya sampaikan dalam keilmuan justru dinilai bahwa keimanan saya yang kurang……….”Ya….Allah, Yang Maha Pengasih dan penyayang, Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kami…….hanya kepada Mu lah kami memohon pertolongan, Hanya kepada Mu lah……kami mengadu”
Semoga kita selalu dalam lindungan Nya

Wednesday 24 December 2008

hidup adalah perjuangan......

Salah seorang teman saya waktu sekolah, didiagnosa kanker payudara.
Selama pengobatan saya sering berkunjung, hanya untuk menguatkan saja.
Berbagi pengalaman,mendengarkan ketakutannya, kekhawatirannya, kemarahannya....kesedihannya...

Bagi seseorang yang didiagnosa kanker, ada masanya kita diliputi kesedihan dan penolakan....:"kenapa hal ini terjadi kepada saya,kenapa saya yang kena penyakit ini, apa salah saya.....bagaimana nanti anak-anak,dst"

Kecewa atas hasil pengobatan yang sudah dilakukan dengan segala kepedihan, pengorbanan, rasa sakit.....
Sedih atas perilaku orang yang tidak diharapkan (ada-ada saja.....)

Terkadang ada yang marah atas kondisi tersebut, sehingga menyendiri atau malah menjadi depresi.

Saya selalu hadir dikala, sahabat, teman para survivor (orang yang hidup setelah didiagnosa kanker atau masih menjalani pengobatan) membutuhkan.

Mungkin hanya lewat sms, telepon, chatting, e.mail sampai kunjungan langsung.
Saya juga seorang dokter...
terkadang saat menengok , juga melakukan diagnosa dari aspek medis.....(mencoba menilai kondisi fisiknya)

Setiap menengok para sahabat,survivor kanker......
saya sendiri berusaha tegar......
padahal didalam hati....terasa perih, sakit....menahan tangis
saya tidak pernah nangis dihadapan mereka
pelukan hangat dan kata -kata yang memberi semangat dan menenangkan saya keluarkan

Tidak lupa selalu saya berdoa....:"semoga dimudahkan ikhtiarnya.....diridhoi setiap langkahnya"

Ya Allah....berilah kekuatan, kesabaran, keikhlasan.....
Bagi para sahabat penderita kanker, keluarganya dan seluruh kerabat yang dengan tulus ikhlas merawat dan memberi perhatian.

Kita pasti akan kembali pada Nya
kembali "pulang" melalui berbagai jalan ....

Kita pasti akan "pulang....."
Semoga kita semua selamat "pulang" keharibaan Nya
Pulang ke tempat terbaik
Pulang di kedamaian...

Be brave...
be patient...
Be strong....

Kita saling doakan....

Thursday 18 December 2008

berbagi kepada sesama.....indahnya

Saya sangat percaya kehidupan kita sudah diatur dengan rapih oleh Allah.

Tapi kita harus mencari tahu, mencari jalan, ikhtiar...menyingkap rencana-rencana tersebut (walaupun merupakan rahasia dan baru diketahui setelah terjadi)

Minggu ini adalah minggu yang sangat sibuk akan tetapi membahagiakan
Beberapa orang yang membutuhkan pertolongan dihadapkan kepada saya
Pada saat yang bersamaan beberapa orang baik yang tiba-tiba muncul (baru kenal) maupun yang saya undang dan saya mohon bantuan , memberi bantuan dengan tulus

Tak terasa air mata saya mengalir
Ya Allah, terima kasih atas segala Rahmat yang Kau berikan padaku
Terima Kasih atas kesempatan membantu sesama
Berilah kami usia panjang, kesehatan, keselamatan, rizki yang cukup sehingga waktu kami bermanfaat

Terima kasih atas segala kasih sayang Mu

Untuk yang dengan senang hati memberikan bantuan.....(Teh Ani, Teh Dini,Gatot, Icha, Ira, Vanti,dll)
Terima kasih ya.....

Doa selalu untuk semua.....

Thursday 11 December 2008

doa....

Dulu ibu saya (emak demikian saya panggil),dalam diamnya selalu tampak tenang.
Padahal baru saya tahu bagaimana khawatirnya kepada anak-anaknya,
tapi hal itu tidak pernah diperlihatkan.

Saat saya sudah memiliki anak-anak (Anggit dan Anggia) saya berkata, "Mak....apa emak suka khawatir tentang anak-anak?"

"Ya iyaa. tentu saja,tapi emak selalu berdoa agar semua selalu dalam lindungan Allah, selamat dunia akhirat."

Katanya lagi...:"tapi anak-anak emak tuh...gak nakal kaya anak-anak yang lain"
He..3x saya tertawa.

Tentu saja, saya memang anak yang aktiv, banyak teman, senang bermain, bersosialisasi tapi tetap tidak melupakan "kewajiban " saya untuk belajar, menjaga nama baik keluarga, agar tidak membuat sedih ibu.

Alhamdulillah saya dapat menjalani hari-hari saya dengan penuh kebahagiaan
Cerita itu tidak bisa diulang...kalau ada teman SD, SMP, SMA,FKUP,FKMUI,masyarakat tempat saya bertugas...

Saya tidak dikenal sebagai "anak yang nakal"

Hmmmm nuhun emak, terima kasih atas kasih sayang dan doanya.

Sekarang saya sudah menjadi ibu dari Anggit dan Anggia,tak putus doa untuk mereka :" Ya Allah lindungilah mereka, selamatkan mereka di dunia dan akhirat, jagalah selalu dalam genggaman Mu, mudahkan ikhtiarnya,sehat kan, cukupkan rizkinya, semoga selalu dikelilingi orang yang tulus menyayangi, jauhkan dari mara bahaya, jauhkan dari yang akan mencelakakan"

Tak terasa biasanya tetesan air mata membasahi pipi.....

I love U aa,ade...more than I can say to U....

Friday 5 December 2008

Bersyukur dan sabar.........!!

tadi pagi saya ke RS dahulu.
lengan kiri saya bengkak sejak 1 minggu yamg lalu.

memang sejak operasi ukuran lengan kiri lebih besar,karena seluruh kelenjar getah bening saya yang berfungsi sebagai terminal yang mengatur lalu lintas cairan getah bening diangkat. Kebayang kan lalu lintas tanpa terminal, sementara cairan terus diproduksi dan berjalan-jalan sampai ke ujung jari. Jadi macet total deh...

Biasanya cukup tangan diangkat keatas, di bebat dan diurut ke arah pangkal lengan (ke arah ketiak) sudah mengurangi. Ini malah tetep aja.

Maka saya konsul ke dokter ahli rehab medik (atas saran dokter onkologi yang merawat saya).
Hmmmm mulailah pemeriksaan ,mencari sumbatan dimana saja.kemudian diberi tindakan untuk membuka sumbatan2 dan mendorong cairan ke atas.

Alhamdulillah Ya Allah ,saya diberi kemudahan untuk ikhtiar.Alat-alat yang canggih tersedia, penemuan ilmu teknologi bidang kesehatan terus berkembang.Dokter yang baik hati dan perhatian masih saya temukan....
Perawat yang membantu penyembuhan.

Sejak hari ini 2 hari sekali saya harus ke RS, hal lain lengan kiri saya harus selalu lebih tinggi dari jantung...(nah ini sulitnya),lengan harus di bebat,kurangi kegiatan yg lengan menggantung ke bawah...(ha???? ngetik? nyupir???)

Doakan saya.....
btw, sekarang di ruang kerja saya terpasang alat infus untuk menggantung lengan saya.....ha....3x

SEMANGATZZ

Shout Box

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Blog Design By:

Blog Design By:
CHOCO BERRY CHERRY

About Me

My photo
"When you look at your life, the greatest happiness is family happiness"

My Activities

syamsi
Ibuhamilcom

Followers

MIRACLE of LOVE

MOL2

Please find 'Miracle of Love' by Eko P. Pratomo - Syaamil in the bookstore in the beginning of January 2008. Harga Rp. 43.500,00

This book is dedicated to support Care for Lupus & Care for Low Vision activities at Syamsi Dhuha Foundation (SDF).

You could extend your caring by recommending this book to your friends... .

Light Up the World with the Ray of Our Heart.

Your Caring Saves Lives.

Powered By Blogger

Back to TOP