Showing posts with label INSPIRATION. Show all posts
Showing posts with label INSPIRATION. Show all posts

Monday, 9 March 2009

menjaga hatiiiiiii..................

Hati disini adalah kalbu,yang selalu menyuarakan "kesucian".
Bila kita berasal dari lingkungan yang bersih, kita akan merasa gak betah kan kalau harus tinggal di lingkungan yang kotor atau bau.
"Hati" kita kalbu kita awalnya jernih dan bening kan...
Maka sesunguhnya "dia" akan selalu membisikkan kepada kita...,mengingatkan kepada kita untuk tetap di "lingkungan" nya...yang jernih, bersih...

Bagaimana caranya "menjaga hati" agar selalu bersih, bening ?
Kalau ingin bersih ya kadang harus menjalani proses direndam, digecek,dibanting-banting, dijemur ,disetrika.

Kemudian ya jangan deket-deket lingkungan yang kotor dan bau...nanti biar kita gak kotor baunya kena deh ke kita.

Selalu berdoa agar kita selalu dijaga hatinya, tetap dijalan yang diridhoi.....

rajin....Vs malas.......

Apakah kita tidak boleh malas?
Apakah kita harus rajin?

Hmmmm ternyata eh ternyata....kita boleh malas..bahkan harus malas untuk berbagai hal,misalnya :diajak ngobrolin yang gak penting, diajak wara-wiri gak jelas, diajak melakukan hal-hal yang buang buang waktu gak ada kegunaannya..." , dll

Kalau Rajin....hanya satu aja katanya harus rajin untuk kebaikan.
Nah kenapa malas untuk berbuat kebaikan , sekecil apapun....

Ayo semangat ...rajin berbuat kebaikan.....!!!!

melihat dari puncak gunung

Katanya bila seseorang berdiri diatas puncak gunung ,maka dia tidak dapat melihat "gunung"nya

katanya bila seorang anak kecil yang melihat pesawat terbang, kemudian dia masuk ke pesawat dia akan bertanya "mana pesawatnya"??

katanya terkadang seorang suami/istri yang telah berhasil pada suatu kedudukan/kesuksesan maka dia "tidak bisa " melihat "keindahan/kelebihan "pasangannya yang sudah mengantarnya ke puncak gunung.

Semoga saya terus menjadi orang yang dapat melihat "kebaikan/keindahan " belahan jiwa saya, my lvly husband, my best friend...dan demikian dia juga....Amiin

Tx pa...for r support an all r kindness to me

Saturday, 7 March 2009

PERSAHABATAN.......

Sejak SMP saya punya sahabat , sebangku, bermain bersama, belajar bersama kadang menginap di rumah disaat persiapan ulangan umum atau ujian. Rasanya menyenangkan memiliki sahabat, berbagi suka dan duka.
Sahabatku diterima di SMA yang sama, 6 bulan berbeda kelas sebelum penjurusan kemudian bersama lagi sampai lulus SMA. Mengikuti berbagai kegiatan bersama juga. Demikian juga memasuki masa perkuliah di Fakultas Kedokteran UNPAD bersama-sama.
Setelah lulus dan masing-masing berkeluarga, kami jarang sekali bertemu.Bahkan beberapa tahun tidak ada kontak karena kesibukan masing-masing. Beberapa waktu lalu mendapat kabar bahagia putri pertamanya telah menyelesaikan kuliah meraih gelar sarjana. Wah…rasanya bahagia sekali mendengar sahabatku mendapat kebahagiaan.
Tadi pagi sahabatku tersayang bertamu dengan kedua putrinya yang sudah pada gadis. Alhamdulillah Ya Allah….terima kasih atas segala rahmat Mu. Kami diberi usia, kami diberi kesempatan menyambung silaturahmi dengan putri-putrinya, kami diberi kesehatan, kami selalu diberi anugrah kasih dan sayang……
Semoga ketulusan dalam bersahabat dapat kami pelihara…..

Tuesday, 10 February 2009

kasih sayang ibu....

Membaca berita tentang kematian seorang mahasiswa.

Sebagai seorang ibu,terasa sedih....sesak dada ini rasanya.

Seorang ibu...selalu mendoakan yang terbaik bagi anaknya.
Seandainya bisa...akan saya peluk selalu kedua anak-anak saya....,akan saya jaga dari gangguan atau kejadian yang akan membahayakan....

Kasih sayang ibu kepada anaknya, tercurah sejak dalam kandungan..
Penuh doa, penuh harap, belaian, kasih sayang, kecupan.....selalu mengiringi.

Ya..Allah....ijinkan saya mendampingi anak-anak saya hingga mereka menjadi orang yang mandiri......

Ya ...Allah...bimbinglah selalu kami,untuk selalu dijalan Mu
Ya....Allah...lindungilah anak-anak kami dalam dekapan kasih sayang Mu...

Ya ...Allah ...jadikan lah anak-anak kamu orang yang penuh kelembutan, kasih sayang dan selalu dan lindungan Mu

Thursday, 1 January 2009

10 THINGS PEOPLE LIKE ME Vs 10 THINGS PEOPLE HATE ME…. (aha…….do U have???)

Ini dari catatan saya…( bukan narsis or geer….ahak….)
People like me because :
1. Sabar (oh…ya…?? for some peple I’m not like that)
2. Care…
3. Dapat diandalkan (selalu ada dan siap menolong ….kaya iklan Telkom)
4. Sederhana ( I hope so)
5. Ramah (bukan ramah handoko….)
6. Pintar ( makanya lulus SD)
7. Baik hati (….I ‘m not sure)
8. Senang bekerja….(kesayangan teman kantor…)
9. Penggembira (selalu ingin orang lain happy)
10. Tekun….(boleh coba psikotest….aha)
People hate me because…..( huah…..tatut….):
1. Galak…(galak apa tegas..??? orang suka bingung)
2. Bicaranya tajam (nyakitin perasaan orang….he3x…kalau orang nyakitin perasaan sayah sih…gpp)
3. Terlalu cepat mengambil keputusan (hm…yang pasti saya gak suka basa basi)
4. Keras kepala (….karena eh karena…. pada hal tertentu gak mau kompromi)
5. Suka ikut campur…(mungkin plesetan dari perhatian yah….to much)
6. Terlalu PD (huah…3x gilee….no wonder )
7. Cerewet…(segala diurusin,dikomentarin…sesuai tugas pokok kale)
8. Tidak punya perasaan..(mau adu???)
9. Sok tahu
10. Tidak adil……(no comment)
Baik buruk saya terima, yang baik akan saya tingkatkan,yang buruk akan saya tingkatkan…eh saya perbaiki.
Karena segala kesempurnaan hanya milik Allah, kekurangan karena kesalahan saya semata……(DORCE SHOW….3X!!!)

Wednesday, 31 December 2008

MY BREAST FRIEND

aryani Ya, suamiku adalah Breast Friend sejatiku. Sahabat terbaikku. Saat vonis dijatuhkan oleh dokter bahwa aku terkena kanker payudara stadium 2B dengan HER2+, itulah pintu awal mimpi buruk yang rasanya tak ingin kuhadapi. Bersyukur, ada suamiku disampingku, yang memberi kekuatan luar biasa bagiku untuk “berperang” melawan kanker payudara.

Hari itu kami baru saja pulang dari dokter dan mendapat kepastian kanker payudara. Tak sepatah pun kata terucap. Aku dan suamiku hanya terdiam sepanjang perjalanan. Kupegang tangan suamiku erat sambil pikiranku menjalar keman-mana. Sampai di rumah dia peluk aku, dia bilang kami harus hadapi dan aku harus segera berobat.

Segera setelah itu aku menjalani diagnosis lengkap diikuti serangkaian terapi dari operasi, kemoterapi, radiasi. Selama itu, suamikulah yang menemaniku tanpa lelah. Dia bukan dokter, bukan pula mantri kesehatan, tapi dia sangat terampil merawat luka dan mengganti perbanku. Saat aku bilang rambutku rontok suamiku cuma senyum dan bilang bahwa itu berarti obatnya asli. Dia pun lalu membantu menggunduli rambutku supaya rapi. Aku tak tahu bagaimana perasaannya menggunduli istri sendiri. Dia bilang….lucu juga ya kamu… Kamu nggak beda, kamu tetap yang saya kenal dulu.

Aku sangat beruntung karena di keluargaku pembicaraan tentang kanker dibahas secara terbuka, sehingga aku tidak merasakannya sebagai sesuatu yang terlalu berat. Suamiku yang berprofesi sebagai desainer grafis dan fotografer juga rajin membaca berbagai buku tentang kanker dan mengumpulkan informasi sehingga bisa mengerti saat menemaniku berkonsultasi.

Dokter yang merawatku aku anggap sebagai komandan perang, aku selalu tanyakan apa strateginya melawan kanker payudaraku. Karena aku tahu waktu dokter sangat terbatas, aku dibantu suami selalu membawa catatan pertanyaan yang ingin diajukan saat berkonsultasi. Itu sebabnya begitu aku masuk ruang praktek dokterku selalu bertanya ….yak pertanyaan pertama, silakan… Di akhir konsultasi aku selalu tanya rencana dokter apa. Suamiku juga selalu bilang kami percaya dokter, kami tanya setiap kemungkinannya, hal-hal terburuk apa yang bisa terjadi, apa konsekuensi sebuah tindakan medis dll. sehingga kami tahu apa yang harus kami persiapkan.

Kami berdua mendukung kampanye Breast Friend sebagai wujud terima kasih dan syukur kami. Inilah yang kami bisa lakukan untuk membalas kebaikan orang-orang yang membantuku selama sakit. Kami ingin berbagi semangat dan menguatkan orang lain juga. Jangan lupa untuk selalu pasrah pada Tuhan, tapi juga berusaha maksimal.

Sunday, 28 December 2008

BAIK ….BENAR…….BAIK DAN BENAR……..??

Baik…katanya tidak jahat, baik katanya patut….Jadi orang yang baik adalah orang yang tidak jahat,yang melakukan sesuatu dengan patut. Benar……sesuatu yang seharusnya,jadi orang yang melakukan sesuatu yang benar adalah yang melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebagaimana harusnya dilakukan….(hmm….bingung ya….???).
Masalahnya orang lebih senang dengan orang baik,artinya orang yang tidak “jahat” , he….3x jangan bayangkan jahat itu memukul,atau kekerasan fisik lain……kalau ada orang yang berkata atau menegur kita……itu juga suka dibilang jahat loh……atau “tidak baik”. Jadi apa ukurannya orang itu “baik” atau “tidak baik”????. Ada orang yang menurut orang lain baik…menurut kita dia tidak baik kepada kita,atau ada orang yang merasa baik kepada kita padahal tidak terasa baik oleh kita…(wuih….tambah pussing).
Orang yang mengungkap kebenaran (menurut dia),tentu berpegang kepada nilai yang dianut. Ada yang orang merasa benar dengan menyampaikan sesuatu kepada orang lain, akan tetapi dinilai “tidak benar”, tidak pantas……..bahkan harus meminta maaf atas kebenaran yang disampaikan…..(pussing lagi deh….).
Kalau saja baik memusingkan, benar memusingkan….apalagi menjadi orang yang baik dan benar ya??.....Saya ingat nasihat ibu saya “tugas kita bukan ngurusin perasaan orang lain, ngurusin apa yang ada di kepala orang lain karena memang kita tidak tahu……Tapi tugas kita melakukan yang baik dan benar….TITIK”.
Orang lain tidak suka, tidak senang ?? Wallahu Alam…..,bahasa anak sekarang sih…”meneketehe”.
Nah…pertanyaan berikut, bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita lakukan baik dan benar??? Hmmm…..lihat saja ilmu statistik….(ilmu nih….bukan perasaan),berapa banyak yang tidak sepakat dengan tindakan kita……bias diukur kan……
Tetapi muncul pertanyaan berikut….bila survey itu dilakukan di “habitat” nya….maka… ….ternyata…eh…ternyata…..akan menghasilkan pembenaran 100% kan???? (huhuy….berhasil…..3x horre……..,kata si dora)
Walah bingung nya….jadi…Manusia baik dan benar….gimana tuh???
This is my way, this is my life, this is my value……..Saya akan selalu berusaha menjadi orang baik dan benar, walaupun menurut orang lain (sebagian atau mungkin sebagian kecil mendekati nihil….ha….3x, narsis ) “saya tidak baik alias jahat dan tidak benar……”.

KEIMANAN...............

Pengetahuan Saya tentang ilmu agama mungkin sangat sedikit.
Saya hanya seseorang yang terus berusaha menjadi orang yang lebih baik sesuai tuntunan ajaran agama yang dianut. Saya juga orang yang sangat menghargai perbedan sepanjang mereka tidak mengusik nilai-nilai yang saya anut.
Terkadang saya suka termenung mengapa orang selalu senang melihat ,mencari kekurangan orang lain. Melihat perbedaan orang lain dengan kita…………………….Perdebatan mengukur keimanan seeorang juga terkadang dibicarakan…..”Ya Allah…..( saya mengetik ini sambil berurai air mata….) , jagalah selalu keimanan kami, lindungi lah kami, ridhoi lah setiap langkah kami” .
Biar lah Allah Yang maha Kuasa menilai keimanan umatnya…..Mengapa orang mengukur keimanan orang lain, saya sendiri tidak kuasa mengukur tingkat keimanan saya .
Terkadang juga orang membuat bingung antara “percaya” dan “iman”. Manusia diberi kesempatan dan kewajiban untuk belajar (iqro….), keraguan , keingintahuan justru harus menjadi motivasi untuk belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan sesuai keahliannya.
Kembali saya tercenung……,terkadang berbagai pertanyaan yang saya sampaikan dalam keilmuan justru dinilai bahwa keimanan saya yang kurang……….”Ya….Allah, Yang Maha Pengasih dan penyayang, Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kami…….hanya kepada Mu lah kami memohon pertolongan, Hanya kepada Mu lah……kami mengadu”
Semoga kita selalu dalam lindungan Nya

Wednesday, 24 December 2008

hidup adalah perjuangan......

Salah seorang teman saya waktu sekolah, didiagnosa kanker payudara.
Selama pengobatan saya sering berkunjung, hanya untuk menguatkan saja.
Berbagi pengalaman,mendengarkan ketakutannya, kekhawatirannya, kemarahannya....kesedihannya...

Bagi seseorang yang didiagnosa kanker, ada masanya kita diliputi kesedihan dan penolakan....:"kenapa hal ini terjadi kepada saya,kenapa saya yang kena penyakit ini, apa salah saya.....bagaimana nanti anak-anak,dst"

Kecewa atas hasil pengobatan yang sudah dilakukan dengan segala kepedihan, pengorbanan, rasa sakit.....
Sedih atas perilaku orang yang tidak diharapkan (ada-ada saja.....)

Terkadang ada yang marah atas kondisi tersebut, sehingga menyendiri atau malah menjadi depresi.

Saya selalu hadir dikala, sahabat, teman para survivor (orang yang hidup setelah didiagnosa kanker atau masih menjalani pengobatan) membutuhkan.

Mungkin hanya lewat sms, telepon, chatting, e.mail sampai kunjungan langsung.
Saya juga seorang dokter...
terkadang saat menengok , juga melakukan diagnosa dari aspek medis.....(mencoba menilai kondisi fisiknya)

Setiap menengok para sahabat,survivor kanker......
saya sendiri berusaha tegar......
padahal didalam hati....terasa perih, sakit....menahan tangis
saya tidak pernah nangis dihadapan mereka
pelukan hangat dan kata -kata yang memberi semangat dan menenangkan saya keluarkan

Tidak lupa selalu saya berdoa....:"semoga dimudahkan ikhtiarnya.....diridhoi setiap langkahnya"

Ya Allah....berilah kekuatan, kesabaran, keikhlasan.....
Bagi para sahabat penderita kanker, keluarganya dan seluruh kerabat yang dengan tulus ikhlas merawat dan memberi perhatian.

Kita pasti akan kembali pada Nya
kembali "pulang" melalui berbagai jalan ....

Kita pasti akan "pulang....."
Semoga kita semua selamat "pulang" keharibaan Nya
Pulang ke tempat terbaik
Pulang di kedamaian...

Be brave...
be patient...
Be strong....

Kita saling doakan....

Tuesday, 25 November 2008

membina tak ada hentinya........

Sebagai seorang karyawan yang memiliki staf dari berbagai level pendidikan membuat saya setiap hari bertemu dengan berbagai kondisi dan situasi yang beraneka ragam.

Terkadang seorang yang berpendidikan tinggi, berpenampilan meyakinkan, bicara setinggi langit, sopan santun yang tampak membuat orang terkagum kagum....ternyata bila diberi tugas dan kondisi yang menuntut dia siap siaga dan tampil di depan...tiba -tiba lari entah kemana.

Disaat kemenangan sudah di depan mata, muncul lah dia sebagai hero...bak pahlawan tak ada tandingan.

Pengalaman ini sering sekali saya alami.
Disaat itu hanya orang terpilih,yang bekerja sepenuh hati dengan keikhlasan yang akan muncul menyelesaikan masalah. Tak ada tepuk tangan atau pujian...tetapi kebahagiaan dapat membantu orang lain yang dirasakan.Juga teriring doa selalu agar setiap langkah yang kita lakukan selalu membawa kebaikan bagi sesama.

Pilihan ditangan kita, apakah ingin menjadi seseorang yang diberi tepuk tangan gegap gempita dengan menyusahkan orang lain atau menjadi "orang terpilih " yang bekrja, membantu sesama setulus hati.....

Tersenyum lah...orang -orang terpilih, bahagialah dengan pilihan hidup mu....

Tuesday, 18 November 2008

BERJALAN…..MENUJU AWAL KEHIDUPAN SESUNGGUHNYA

Semakin bertambah usia ,semakin banyak pengalaman yang saya alami.
Sedih, gembira, yakin, cemas, takut, dll

Bila diingat rasanya semakin dekat saja saya menghampiri “awal kehidupan yang sesungguhnya”.
Alhamdulillah saya selalu bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada saya. Usia, kesehatan, keluarga, kesempatan untuk memberi kepada sesama.

Usia mendekati 50 tahun, apa yang sudah saya perbuat, apa yang akan saya bawa sebagai bekal untuk “kehidupan yang sesungguhnya “ nanti ?

Tidak ada penyesalan atas apa yang telah saya jalani. Hanya ingin selalu memperbaiki. Setiap saat, setiap detik dari kehidupan di dunia saya jalani dengan penuh rasa syukur….. Setiap detik begitu berharga, bermakna.

Saya manusia biasa, terkadang cobaan menerpa, perbedaan pendapat terjadi, fitnah, atau apapun bentuknya…..Insya Allah saya ikhlas menerimanya.
Demikian pula diberi kondisi sakit, saya menerima sebagai bentuk kasih sayang Allah…..
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang…jangan pernah meninggalkan barang sekejap. Berilah kami selalu rasa syukur atas karunia Mu, berilah kami waktu untuk memperbaiki…..Berilah kami kesempatan untuk menyiapkan “kehidupan yang sesungguhnya”. Selamatkan lah kami di dunia dan akhirat………..

Monday, 10 November 2008

This is my life.....this is my value.....

Aku bernama Ahyani Raksanagara.
Orang tuaku mendidik dengan penuh kasih sayang.Tidak ada cacian atau bentakan.Bila berbuat kebaikan aku mendapat pujian (senyum manis, tepukan bahu...atau hanya diucapkan "hebat"). Bila aku berbuat sesuatu yang tidak baik (misalnya kurang sopan, atau menunda pekerjaan,atau menolak perintah ibu...) pasti sudah diingatkan.Tidak dibiarkan,walaupun aku paling kecil (harusnya mah dimanja yah...he...x)

Karena dibesarkan dalam lingkungan seperti itu saya tumbuh menjadi anak yang senang berteman. Mungkin nilai -nilai itu yang ingin diturunkan apa dan ema(demikian saya menyebut Adur Raksanagara dan Andeng Wirakusumah kedua orang tuaku)

Di rumah saya disebut ayi, karena paling kecil
Ayi kecil tetap ada dalam diri saya.
Seorang anak, adik yang senang berada dalam lingkungan keluarga. Bercanda, bergembira, ingin menyenangkan kakak-kakak yang membesarkan saya.
Terkadang saya lupa bahwa kakak-kakak saya sudah punya anak dan cucu sehingga memiliki nilai keluarga sendiri.....
Saya merasa seperti ayi kecil yang tetap "terlibat" secara emosi dengan kakak-kakak....

Kasih sayang yang dianggap membawa bencana

Di luar itu saya Ahyani Raksanagara ,seorang ibu dari 2 anak yang menjadi pelita hidup saya, sumber energi untuk terus bertahan dan berkarya.
Saya juga istri dari Ronald Agusta, my best friend di setiap keadaan.
Ronald adalah teman,sahabat, tempat saya mencurahkan segala keluh kesah,kegembiraan dan kesedihan....

Saya juga seorang pekerja.
Sikap saya sebagai Ahyani Raksanagara yang selalu harus menjalankan berbagai aturan, membimbing staf, membina dan menghukum bila bersalah,menegakkan etika dan norma terbawa juga ke rumah.

Ahyani Raksanagara dan ayi bukan dua orang atau bukan seorang dengan kepribadian ganda.
Tapi menjadi utuh seorang wanita yang bersyukur atas segala anugrah yang diberikan Allah kepada saya. Juga waktu yang diberikan.

Tapi dalam kehidupan,terkadang saat orang berharap saya menjadi "ayi "saja yang duduk manis di pojok rumah karena paling kecil...saya bersikap sebagai Ahyani Raksanagara seorang wanita dewasa yang tegas.

Itu lah hidup.....
Andai saja isi hati saya seperti CPU yang menyimpan data dan dapat di baca kemudian di print out. Saya tidak perlu mengeluarkan energi untuk menjelaskan berbagai hal.

Andai saja...folder "memory" saya keluarkan dan di print out..... alangkah dahsyatnya kata-kata dan pengalaman hidup saya

Untuk ema dan apa
Untuk semua kakak-kakak ku (tentunya termasuk suami/istrinya) terima kasih atas segala kasih sayangnya

Untuk anggit dan anggia....jadilah anak yang santun, menghargai sesama.
Maafin mamah ya...dulu sering ditinggal ,bahkan sampai berbulan-bulan (anggia masih 4 tahun ya...dan anggit 7 tahun...) . But You always be a good girl and boy. I'm so proud of you.
For Ronald, Tx for always support me. I love U with all my heart...honey.

Untuk semua maafkan bila tidak bisa menerima sikap saya atau karena saya dianggap tidak pandai berkomunikasi dengan cara saya.....

Bismillahirrahmanirrahim......
This is my life.....this is my value.....
I take my position

salam

Sunday, 2 November 2008

Tidak ada usaha yang sia-sia………..bila dilaksanakan sepenuh hati,hati-hati dan untuk kebaikan.....

Karena berbagai sebab, baru 4 bulan yang lalu kami mengetahui ada amanah organisasi untuk menyelenggarakan MUKERNAS IDI di Kota Bandung.
Suatu moment yang bersejarah dalam perkembangan organisasi profesi dokter. Dalam Musyarawah yang dihadiri perwakilan pengurus organisasi profesi dokter seluruh Indonesia dibicarakan berbagai hal yang terkait dengan profesi dan organisasinya.
Kami adalah para dokter dan juga relawan yang sehari-hari bekerja di berbagai institusi dan berbagai latar belakang keahlian : ada yang duduk sebagai birokrat, manajemen RS, praktisi dokter dengan spesialisasi beragam, dosen,dll.
Dalam 4 bulan terakhir, mencuri-curi waktu mempersiapkan berbagai hal untuk MUKERNAS dari A sampai Z (mencari dana, mengajak para dokter untuk menjadi relawan terlibat dalam kegiatan tersebut,dll), bahkan juga membentuk Paduan Suara untuk menyanyikan Hymne IDI (masa dinyanyikan oleh orang lain…).
Menjadi penyelenggara acara yang dihadiri para dokter, dengan waktu terbatas ,harus membahas berbagai topik yang lumayan “berat” dan “panas”, membuat kami terus ingin memberikan pelayanan terbaik. Tak kenal lelah, tetap semangat….
Tim sekretariat dibawah komando saya (12 orang, 10 diantaranya dokter wanita yang juga ibu rumah tangga dan bekerja di lingkungan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit) terus bekerja tanpa kenal lelah, mengatur waktu agar semua urusan dapat selesai tepat waktu bahkan bila mungkin lebih cepat (kalau sekretariat biasanya bekerja lebih awal dan pulang paling akhir…).
Kami bangun nilai diantara kami (kredo kerja ini juga berhasil dilaksanakan oleh tim litbang Depkes Pusat kalau tidak salah), walaupun tidak tertulis : ”DILARANG MENGELUH, DILARANG MENOLAK TUGAS,BILA ADA MASALAH….SELESAIKAN SENDIRI….” (ha…ha….kejamnya dunia…)
Alhamdulillah seluruh acara berjalan lancar, ada rasa bangga, haru….kami para dokter ,relawan,tulus ikhlas memberikan sumbangsih.
Sesuai dengan Hymne Ikatan Dokter Indonesia….
“sumbangsih ku yang mulia…demi kesehatan….jiwa raga, bakti kami untuk nusa bangsa”
Teriring salam hangat untuk para dokter, para tenaga kesehatan, pemerhati kesehatan yang teguh pada pendirian melaksanakan etik dan cita-cita luhur melayani masyarakat.
Bila demikian adanya….
masihkan kita mempertanyakan ……………..
“ adakah usaha yang sia-sia…..?”

Sunday, 26 October 2008

The special moment ............

Saya ingin sedikit bercerita tentang cancer , kebetulan saya seorang survivor ca .mammae (kanker payudara). Setelah saya ditetapkan diagnose nya ,dokter yang merawat saya memutuskan chemotherapy (kemoterapi). Suatu pengobatan dengan memasukakn obat ke dalam tubuh (bias dimakan/disuntik/diinfus) untk membunuhsel-sel kanker yang tidak berada di tempat asal….(sudah berlarian atau di duga berlari ke temapt lain atau diduga mereka punya kesempatan lari ke tempat lain.
Membicarakan perilaku sel kanker di dalam tubuh ,terkadang membuat saya takjub.
Bayangkan sekumpulan sel kanker (populasi sel kanker ) memiliki sifat dan kekuatan berbeda-beda (seperti manusia ya…), ada sebagian yang terus mendesar (keukeuh…) menerobos selaput (dinding kapsul tumor) sehingga bias masuk ke saluran pembuluh darah atau saluran getah bening. Bila mereka sudah masuk ke sana, mereka dapat bebas beredar ke seluruh tubuh…dan berhenti di tempat favorit mereka. Ada juga yang kerjanya terus saja berkeliling di dalam pembuluh darah….
Kemoterapi merupakan upaya agar kita dapat “menangkaap” sel-sel yang dicurigai sudah masuk melalui 2 jalur tersebut. Tugas obat (kemoterapi) seperti sedang sweeping…mencari sel kanker, menangkap dan menghancurkan. Tentu saja sel-sel yang normal ada yang terbunuh atau mati 9 suatu pengorbanan dari sel normal dan baik-baik agar tubuh kita terbebas dari gerombolan sel kanker). Terima kasih ya…sel-sel yang baik hati berkorban untuk kesembuhan ku…..
Kemo pertama sangat mendebarkan. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan persiapan, membaca berbagai akibat dari obat saya diantar suami (Ron) ke RS.Obat masuk melalui jarum infus. Ada 2 jenis obat …yang 1 berwarna orange…(I hate orange…..!).
Mulanya biasa saja…….(seperti lagu Dian P.), semakin lama kepala saya serasa membesar dan terus membesar,pandangan menjadi agak kabur, mual dan serasa naik kora-kora….…
“Ah…kalau hanya begini ,it’s Ok….” Demikian saya mengatakan dalam hati.
Saya dirawat 1 malam untuk melihat reaksi obat. Keesokan harinya pulang kerumah.Sepanjang hari hanya bisa berbaring, mual, pusing, lemas……Saya mencoba makan/minum walaupun sedikit.Pusing dan mual menjadi bertambah karena saya juga sekaligus menjalani radioterapi (penyinaran).
Kemo ke dua (selang 3 minggu), saya jalani dengan kembali diantar suami. Mungkin efek obat sudah bertambah…mual menjadi-jadi…sering saya tidak kuat menahan muntah..(maaf), sehingga selalu tersedia ember kecil di samping saya. Pusing pun menjadi-jadi…
Beberapa hari kemudian…..saya melihat di bantal helaian rambut saya berguguran….(hmmmm mulai rontok nih…)
Saya ke kamar mandi dan melepaskan seluruh rambut saya…( hanya ditarik oleh tangan….seluruh rambut tercabut), saya masukkan ke dalam kantong pelastik. Saya bercermin…..sambil menitikkan air mata…..”Ya…Allah bila ini untuk kesembuhan ku, lindungi saya, kuatkan saya menjalani nya…..ridhoi setiap langkah yang saya ambil..”
Tampak wajah saya di cermin tanpa rambut….hmm…seperti bintang film Demi Moore. Beberapa helai rambut bertahan …(jadi seperti antene…). Saya tersenyum….”Tidak apa-apa…ini hanya sementara…”
Saya menggunakan kerudung dan keluar menemui suami saya.
Ronald hanya tersenyum (walaupun wajahnya terlihat getir…sedih…) :” Alhamdulillah obatnya tidak palsu…buktinya kamu rontok…..”
Kemudian dia membawa silet dan kepala saya dibersihkan menjadi benar-benar klimiss…(tanpa rambut seperti casper….) Kami hanya saling berpandang melalui cermin.
“Saya orang yang paling beruntung ….,karena boleh mencukur gundul istrinya,mana ada suami yang seberuntung saya….” Demikian gumam Ronald sambil mencukur kepala saya….
Saat indah dan mengharukan tersebut membawa pesan : kita tidak memiliki apa-apa…jangankan rambut, nyawa pun bila Allah berkenan mengambilnya….kita harus ikhlas. Kasih sayang tulus membuat kita tidak pernah merasa menjadi orang dengan kekurangan….karena manusia diciptakan demikian sempurna tidak hanya sekedar rambut. Saya tetap merasa sebagai wanita, istri yang dicintai, ibu yang ditunggu dan dicintai anak-anak…walaupun tidak berambut sehelai pun seperti casper…yang baik hati….dan bentuk tubuh “tidak sempurna” menurut ukuran manusia.
Tx for your support…(pap, aa , ade,n the whole family……). Love you…..so much!!!

Saturday, 25 October 2008

Thank You…..for my family….

Saya mengenal Ronald Agusta (suami dan ayah dari kedua anak-anak ku) saat masih remaja.
Saat itu kami kelas 3 SMA. (pertemuannya??? Hmmm satu kisah tersendiri…)
Setelah lulus,saya memilih Fakultas Kedokteran UNPAD, dia memilih Fakultas Ilmu Komunikasi .
Saat ini sudah 21 tahun kami mengarungi kehidupan dalam ikatan pernikahan.
Tidak ada “renstra” pernikahan kami , tapi juga bukan tanpa usaha.
Saya selalu mendapat dukungan atas keputusan bekerja, berkarya sesuai profesi saya.
Di dalam rumah kami saling bantu, terkadang Ronald menggantikan peran saya menjaga anak-anak.
Melihat anak-anak tumbuh sehat, melanjutkan pendidikan sesuai keinginannya merupakan kebahagian yang luar biasa bagi saya seorang ibu dan istri .
Sikap Ronald atas pilihan saya berkarir sangat sederhana : ”selama kamu bahagia, nyaman bekerja. Saya akan selalu mendukung…, bila kamu ingin berhenti kapan saja…juga tidak ada masalah”
Sikap dan kepercayaan suami kepada saya, membuat saya selalu ingin memberikan yang terbaik.
Dalam pekerjaan maupun tugas-tugas lain selalau saya ingin selesaikan dengan baik..…
Masa sudah diberi ijin ,saya tidak serius…
Saat saya ingin melanjutkan S2, dia pun dengan tenang berkata :” jalani saja…selama kamu merasa nyaman”.
Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan tepat waktu , walaupun saat itu Anggit kelas 4 dan Anggia kelas 1 SD. (setiap minggu mereka saya tinggal kuliah di UI –Depok selama 2 sampai 3 hari)
Beberapa Diklat , pelatihan, tugas luar kota, konferensi ke luar negeri harus saya ikuti….
Semua dapat saya selesaikan tentu atas dukungan dan pengertian dari keluarga terkasih Ronald Agusta suamiku, Anggit Raksajati putra pertama ku,Anggia Karina putri ke dua ku.
Dan juga bantuan dukungan dari orang-orang disekitar saya.
Susah , senang, gembira, sedih…khawatir…marah…semua kami lalui bersama.
Kami anggap sebagai warna-warni kehidupan yang indah….yang membuat kami lebih mengerti, lebih menyayangi, lebih menerima……..
Alhamdulillah Ya Allah…..terima Kasih atas anugrah yang diberikan kepada saya, keluarga yang membuat hari-hari begitu indah……
“Harta yang paling berharga …adalah…keluarga.Istana yang paling indah….adalah….keluarga…..”
Terima kasih papap, AA dan Ade…..
I love You so much….
You will always be in my heart…..
Feel my love in your heart….forever…..!!!

Friday, 17 October 2008

Kenangan untuk Ibu dari seorang “ibu”

Oleh :Ahyani Raksanagara

Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
(Ciptaan Ibu Sud)


Saat saya kecil senang sekali menyanyikan lagu tersebut, karena mudah dinyanyikan. Saat itu mungkin saya belum paham arti dan makna dari kata-kata yang dimaksud. Sekarang bila mendengar lagu itu, saya sering menitikkan air mata. Tanpa sadar langsung terucap doa untuk ibu saya almarhum yang sangat saya cintai.

Ibu menurut kamus bahasa Indonesia mempunyai beberapa pengertian, diantaranya adalah : orang perempuan yang telah melahirkan seseorang, atau sebutan untuk wanita yang sudah bersuami, panggilan takzim kepada wanita yang sudah atau belum bersuami, dapat pula berarti bagian yang pokok (besar,asal) atau yang utama diantara beberapa hal lain;yang terpenting ,misalnya ibu negeri .

Peringatan hari Ibu pada setiap tanggal 22 desember tentu dimaksudkan dalam rangka memberikan penghormatan bagi kaum ibu yang telah melahirkan dan membimbing kita . Peran seorang ibu dalam mendidik anak sangat besar.

Dahulu saat saya masih menjadi “anak” hari ibu tidak begitu terasa penting, sekarang saya telah menjadi ibu dari 2 orang anak, ada kesedihan dan rasa sesal yang mendalam mengapa tidak setiap hari saya buat menjadi hari ibu saat ibu saya , yang biasa dipanggil ema (panggilan ibu dalam bahasa sunda) masih ada disamping saya.

Sekarang setiap tanggal itu hadir saya selalu menangis mengingat segala yang telah ema perbuat untuk saya dan kakak-kakak saya. Walaupun secara formal tidak berpendidikan tinggi, tapi ibu selalu membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan. Tulisan ini saya buat dengan tidak mengurangi rasa cinta dan hormat saya kepada ayah saya dan suami saya yang sangat saya cintai, kasihi dan hormati.

Saya adalah anak terkecil dari 13 bersaudara (3 orang diantaranya meninggal saat usia masih balita), karena itu saya dipanggil ayi (sebutan adik dalam bahasa sunda). Pada saat saya berusia 13 tahun ayah meninggal dunia, sejak itu tentu saja ibu menjadi figur yang sangat lekat dihati.

Ema yang mengajarkan bagaimana saya harus selalu bersih hati. Setiap hari ada saja yang saya adukan kepada orang tua saya, misalnya “ Saya tidak suka sama si A, dia membicarakan sesuatu yang sebetulnya tidak saya perbuat, saya tidak mau lagi bicara dan berteman dengan orang seperti itu”
Ema biasanya menjawab sambil menjahit, atau memasak, atau menyiapkan makanan di meja makan :” Biar saja, orang seperti itu ada dimana-mana, nanti sudah besar pun kamu tetap akan bertemu orang – orang seperti itu, kita harus tetap baik kepada semua orang. Tetap tersenyum dan ramah kepada semua orang, Bantu orang lain sebisa kita, tidak akan rugi selalu berbuat baik dan bersih hati. Kalau orang lain berbuat jahat kepada kita itu adalah urusan mereka …”

Pendapat itu biasanya selalu diperkuat dan dibenarkan oleh apa (sebutan bagi ayah dalam bahasa sunda). Demikian tiap hari ,tiap waktu bila saya mengadukan ada orang yang berbuat buruk atau mengesalkan hati, sampai saya sudah bekerja, ema selalu memberi jawaban yang sama. Tidak pernah berubah : berbuat baik kepada sesama, ramah, bersih hati, bantu orang lain semampu kita.

Ema juga yang mengajarkan saya untuk selalu tidak takut menghadapi apapun dalam kebenaran, berani mempertahankan sesuatu bila itu kita yakini kebenarannya, berani menyampaikan pendapat, tidak rendah diri, tapi juga tidak sombong, tidak mengeluh, selalu bersyukur atas segala yang kita terima saat ini.

Nilai-nilai tersebut saya dapatkan di rumah, bukan teori melainkan berupa contoh dari ibu dan ayah. Saya bersyukur sekarang tidak perlu mengikuti diklat tertentu atau kursus tertentu , karena setiap hari saya sudah berada dalam “diklat” dengan asuhan ibu dan ayah .

Setiap hari bila akan keluar rumah saya selalu pamit kepada ibu, ibu selalu menjawab : “Ya…semoga selamat…..!” Bila sudah mendengar kalimat tersebut, saya merasa tenang dan mantap untuk meninggalkan rumah, juga saat meninggalkan rumah untuk mengikuti suami ke kota lain. Tidak ada keraguan, hati saya sangat lapang dan percaya segala akan baik-baik saja. Saya ingat suatu hari saya mengatakan pada ibu : ” Ma….doakan ayi besok mau ujian “
Ibu dengan wajah yang tenang berkata : “ ’Ma doakan agar kamu selamat, kamu sudah berusaha. ’Ma lihat kamu sudah belajar dan terus berdoa . Yang penting kamu telah berikhtiar dengan optimal, ’Ma doakan kamu mendapatkan yang terbaik. Jangan lupa Bismillah dulu…., apapun hasilnya kamu sudah memberikan yang terbaik, sudah berusaha….. Ini permen , makanlah permen ini kalau kamu sedang ujian terasa lelah.”
Permen itu selalu diberikan kepada saya maupun kakak saya bila akan ujian, sampai-sampai teman-teman suka bercanda :”Bagi dong permen nya, biasanya kamu mendapat nilai bagus kalau ujian. Mungkin karena permen dari ibu mu..…”


Saat itu tidak pernah terpikirkan sedikitpun nilai yang ditanamkan oleh ibu, tentang pentingya berikhtiar optimal, memberikan kemampuan yang terbaik dari kemampuan yang kita miliki sambil terus berdoa kepada Allah.


Tahun 2002 saya didiagnosa menderita kanker payudara. Dalam kurun waktu satu tahun saya harus menjalani beberapa kali operasi, radiasi, kemoterapi, makan obat, dirawat di RS karena keadan umum yang lemah. Apa yang membuat saya bertahan dan selalu berikhtiar untuk kesembuhan di jalan yang diridhoi Allah adalah nilai –nilai yang telah ditanamkan oleh ibu untuk tidak putus asa, tidak menyerah, selalu berlapang dada. Dukungan dan kasih sayang dari seluruh anggota keluarga selalu saya dapatkan. Disamping itu yang membuat saya bertahan juga salah satunya karena “kasih ibu”.
Kasih sayang saya kepada ke dua anak saya : Anggit Raksajati, kelas 1 SMU dan Anggia Karina, kelas 1 SMP sepanjang masa dan seluas langit biru….. tak berbatas….tak bertepi.


Harapan untuk terus mendampingi, membimbing, mendoakan , mendekap erat anak-anak selama mungkin membuat saya berani untuk menjalani serangkaian pengobatan yang menyakitkan atau menakutkan sekalipun !
Saya semakin yakin, seorang ibu akan selalu berusaha untuk kebahagiaan dan keselamatan anak-anaknya. Secara tidak sadar saya juga ingin menanamkan nilai,ikhlas, lapang dada, bersih hati, pantang menyerah, berani menghadapi tantangan kepada anak-anak saya. Mudah-mudahan mereka kelak dapat mewarisi nilai-nilai tersebut.


Seorang ibu akan merasa bahagia bila anaknya bahagia. Bagaimana ukuran kebahagiaan? Kebahagiaan tidak diukur dengan besarnya materi yang kita miliki, tingginya kedudukan yang kita jalani, kebahagiaan adalah bagaimana kita mensyukuri segala yang kita peroleh saat ini.

Sejak dulu saya ingin membahagiakan ibu saya, cara saya membahagiakan ibu tentunya tidak bisa saya tunjukkan dengan memberikan emas berlian, atau tiket berlibur ke luar negeri. Saya selalu berupaya keras menjadi yang terbaik dalam segala hal, saya juga tidak ingin ibu dibuat repot karena ulah saya. Saya menunjukkan kepada ibu bahwa saya anak yang paling bahagia di dunia, tidak pernah mengeluh kepada ibu, tidak membandingkan kondisi yang saya jalani dengan kondisi orang lain. Mudah-mudahan ibu berbahagia dengan kebahagiaan yang saya tunjukkan.

Ibu terlihat beberapa kali menampakkan kebahagiaan : saat saya di wisuda menjadi dokter, saat mencium kening saya di hari pernikahan, saat melihat saya sedang menolong pasien di puskesmas dimana saya bertugas, saat menggendong dan memeluk putra pertama saya dan banyak lagi kejadian yang tanpa sadar saya melihat raut wajah ibu yang sulit dilukiskan antara bahagia dan bangga.

Ada pengalaman menarik saat saya berumur 10 tahun , saya ingin menyenangkan ibu dan ayah saya. Saya buatkan mereka nasi goreng, saya tidak tahu bumbunya dan juga tidak mau bertanya karena ingin membuat kejutan. Segala bumbu dapur yang ada saya ulek dan digoreng bersama nasi. Ema dan apa memakan masakan itu sambil, bicara :’Enak sekali…pakai bumbu apa saja ini ? Dapat resep darimana…?”
Saya melihat mereka menyantap nasi goreng itu dengan lahap. Saya yang ikut makan merasakan ada yang tidak beres dengan rasa nasi goreng itu, saya berkata :”Kok rasanya begini ya…..tidak seenak yang dibuat ema, padahal semua bumbu sudah saya masukan…” Meledak lah tawa mereka :” Lain kali tidak perlu semua bumbu dimasukan, cukup ini…dan ini….Tapi tidak apa –apa nasi goreng ini enak juga seperti masakan dari India…..” Itulah ibu tidak pernah mencela perbuatan saya sehingga saya tumbuh menjadi anak yang mempunyai rasa percaya diri akan tetapi mau menerima masukan.
Sampai akhir hayatnya tidak pernah ada keluhan ibu atau kata-kata ibu yang membuat saya kecil hati, atau menceritakan tentang susahnya mengurus anak banyak.


Sikap dan perilaku ibu tanpa sadar memberikan nilai-nilai kepada saya. Di akhir hayatnya , saat itu saya akan berangkat ke kantor. Ibu memanggil saya dan memeluk erat dengan mata berkaca-kaca :”Terima kasih atas segala kebaikan ayi, maaf bila ema sudah menyusahkan. Jaga Anggit dan Anggia agar tetap bersih hati. Kita pasti akan bertemu kembali dan berkumpul di surga……” Tidak sepatah pun kata yang bisa saya ucapkan , saya menangis sambil mendekap erat ibu, sesekali saya berbisik :”Maafkan ayi, maafkan ayi….jangan bicara seperti itu….ema tidak pernah menyusahkan saya, ema selalu memberikan kebahagiaan….”


Kata-kata itu terngiang kembali, begitu besar peran ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Untuk para ibu, selamat menikmati peran sebagai ibu , berikan kemampuan terbaik kita untuk anak-anak . Niatkan selalu setiap langkah yang kita perbuat sebagai bagian dari ibadah. Bukan kah segala amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang ia niatkan?


Untuk “anak-anak” selalu berbakti kepada ibu dan ayah dalam kebaikan. Untuk Anggit dan Anggia :” maafkan mamah kalau belum dapat menjadi ibu yang baik bagi kalian, kasih sayang mamah akan selalu menghangatkan dan menerangi kalian seperti matahari. Mudah-mudahan selamat di dunia dan di akhirat dan selalu dalam lindungan Allah…. Nyanyikan lah lagu dibawah ini setiap saat.”


Ya Allah Maha Kuasa
Lindungilah ayah bunda
Agar mereka selamat
Di dunia dan di akhirat
Ya Allah Maha Pengasih
Jadikan hatiku bersih
Agar hidupku selamat
Di dunia dan di akhirat
Ya Allah Maha Penyayang
Jadikan hatiku lapang
Agar hidupku selamat
Di dunia dan di akhirat
(ciptaan : R. Adur Raksanagara _ayah tercinta saya)

Shout Box

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Blog Design By:

Blog Design By:
CHOCO BERRY CHERRY

About Me

My photo
"When you look at your life, the greatest happiness is family happiness"

My Activities

syamsi
Ibuhamilcom

Followers

MIRACLE of LOVE

MOL2

Please find 'Miracle of Love' by Eko P. Pratomo - Syaamil in the bookstore in the beginning of January 2008. Harga Rp. 43.500,00

This book is dedicated to support Care for Lupus & Care for Low Vision activities at Syamsi Dhuha Foundation (SDF).

You could extend your caring by recommending this book to your friends... .

Light Up the World with the Ray of Our Heart.

Your Caring Saves Lives.

Powered By Blogger

Back to TOP