Wednesday, 31 December 2008

MY BREAST FRIEND

aryani Ya, suamiku adalah Breast Friend sejatiku. Sahabat terbaikku. Saat vonis dijatuhkan oleh dokter bahwa aku terkena kanker payudara stadium 2B dengan HER2+, itulah pintu awal mimpi buruk yang rasanya tak ingin kuhadapi. Bersyukur, ada suamiku disampingku, yang memberi kekuatan luar biasa bagiku untuk “berperang” melawan kanker payudara.

Hari itu kami baru saja pulang dari dokter dan mendapat kepastian kanker payudara. Tak sepatah pun kata terucap. Aku dan suamiku hanya terdiam sepanjang perjalanan. Kupegang tangan suamiku erat sambil pikiranku menjalar keman-mana. Sampai di rumah dia peluk aku, dia bilang kami harus hadapi dan aku harus segera berobat.

Segera setelah itu aku menjalani diagnosis lengkap diikuti serangkaian terapi dari operasi, kemoterapi, radiasi. Selama itu, suamikulah yang menemaniku tanpa lelah. Dia bukan dokter, bukan pula mantri kesehatan, tapi dia sangat terampil merawat luka dan mengganti perbanku. Saat aku bilang rambutku rontok suamiku cuma senyum dan bilang bahwa itu berarti obatnya asli. Dia pun lalu membantu menggunduli rambutku supaya rapi. Aku tak tahu bagaimana perasaannya menggunduli istri sendiri. Dia bilang….lucu juga ya kamu… Kamu nggak beda, kamu tetap yang saya kenal dulu.

Aku sangat beruntung karena di keluargaku pembicaraan tentang kanker dibahas secara terbuka, sehingga aku tidak merasakannya sebagai sesuatu yang terlalu berat. Suamiku yang berprofesi sebagai desainer grafis dan fotografer juga rajin membaca berbagai buku tentang kanker dan mengumpulkan informasi sehingga bisa mengerti saat menemaniku berkonsultasi.

Dokter yang merawatku aku anggap sebagai komandan perang, aku selalu tanyakan apa strateginya melawan kanker payudaraku. Karena aku tahu waktu dokter sangat terbatas, aku dibantu suami selalu membawa catatan pertanyaan yang ingin diajukan saat berkonsultasi. Itu sebabnya begitu aku masuk ruang praktek dokterku selalu bertanya ….yak pertanyaan pertama, silakan… Di akhir konsultasi aku selalu tanya rencana dokter apa. Suamiku juga selalu bilang kami percaya dokter, kami tanya setiap kemungkinannya, hal-hal terburuk apa yang bisa terjadi, apa konsekuensi sebuah tindakan medis dll. sehingga kami tahu apa yang harus kami persiapkan.

Kami berdua mendukung kampanye Breast Friend sebagai wujud terima kasih dan syukur kami. Inilah yang kami bisa lakukan untuk membalas kebaikan orang-orang yang membantuku selama sakit. Kami ingin berbagi semangat dan menguatkan orang lain juga. Jangan lupa untuk selalu pasrah pada Tuhan, tapi juga berusaha maksimal.

Sunday, 28 December 2008

NIAT KUAT, IKHTIAR OPTIMAL, BERDOA DAN………………….IKHLAS!!

Saya seorang dokter, dalam kehidupan sehari-hari sering juga diminta konsultasi tentang kondisi pasien. Bila ada anggota keluarga, kerabat, teman atau siapapun yang sedang berobat terkadang membutuhkan seseorang untuk menjelaskan penyakitnya dan kondisinya. Walaupun saya dokter umum dan berkecimpung di bidang kesehatan masyarakat, banyak juga yang bertanya atau konsultasi.
Pertanyaan yang selalu sulit dijawab adalah :”bagaimana harapannya untuk hidup?, apakah pengobatan ini akan menyembuhkan? Dll”
Saya sendiri seorang penderita kanker, tahun 2002 sampai 2004 saya menjalani berbagai pengobatan. Sampai saat ini saya pun rajin melakukan kontrol (ada yang 3 bulan sekali, 6 bln sekali, 1 tahun sekali, bahkan harus ke RS 2 hari sekali pun (saat ini sedang perawatan)saya jalani dengan penuh rasa syukur dan sabar sebagai bentuk ikhtiar.
Terkadang ada rasa malas, bosan, lelah, takut untuk melakukan pemeriksaan tertentu…(bone scan, MRI,….wuih…..make me cry…!!),tetapi sebagai bentuk rasa syukur saya diberi kesempatan , anugrah waktu , diberi kondisi kesehatan yang membuat saya saat ini tetap beraktivitas saya kalahkan seluruh rasa itu…..(papap… my best friend…my honey…..suami ku selalu bilang…”Hancurkan…..!!!”….he….3x).
Saya mengikuti anjuran dokter yang merawat saya, melakukan berbagai perubahan dalam pola hidup, akan tetapi ……seperti yang terjadi tahun 2003 saya dinyatakan harus menjalani pengobatan kembali karena ada muncul kembali gejala kanker.
Apakah saat itu saya marah kepada dokter saya, menilai mereka tidak becus menangani saya, menyalahkan seluruh prosedur yang diberikan kepada saya, menyesali atas segala yang telah kami lakukan…..??? Tidak…., saya berterima kasih kepada semua orang yang merawat saya,mendoakan saya, memberi perhatian kepada saya. Ternyata untuk meyakinkan bahwa apa yang terjadi kepada saya harus diterima dengan ikhlas..memerlukan “ilmu”, bertanya, membaca, mencari tahu…….mengolah informasi, berdiskusi kepada ahlinya.Ikhlas juga bukan berarti tidak berbuat, tetapi mencari tahu sesuai ilmu bukan berarti tidak ikhlas….(sulit kalau tidak merasakan sendiri……)
Seorang dokter “mengupayakan kesembuhan” bukan menyembuhkan. Usia, maut…itu urusan Allah……sehingga seandainya ditanya pun, “kira-kira umurnya berapa lama lagi….?” Saya biasanya menjawab,kondisi dari kesehatan seperti apa, kemudian saya selalu katakan “tetap berikhtiar…..dengan sungguh-sungguh”. Bersyukur masih diberi waktu untuk memperbaiki berbagai hal…..Bersabar lah bila apa yang diharapkan tidak sesuai.
Entah lah….terkadang penjelasan saya pun tidak diterima dengan baik oleh pasien,keluarga pasien atau siapa saja yang bertanya….(tetep bertanya berapa lama lagi usia nya….), berbagai penelitian mengeluarkan angka statistik tentang harapan hidup seseorang dalam kondisi kesehatan tertentu (secara umum), biasanya itu kami sampaikan kepada pasien. Tetapi……manusia satu dengan manusia lain berbeda……,Allah Maha Kuasa, Maha Mendengar,Maha Menyembuhkan……………Paket niat, ikhtiar, doa dan ikhlas…..sulit dipisahkan.
Bersyukur untuk semua yang diberi anugrah kesehatan, bersabarlah dengan melakukan berbagai ikhtiar dan doa untuk yang sedang berobat…..Yakinlah segala yang terjadi kepada diri kita merupakan wujud kasih sayang Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

BAIK ….BENAR…….BAIK DAN BENAR……..??

Baik…katanya tidak jahat, baik katanya patut….Jadi orang yang baik adalah orang yang tidak jahat,yang melakukan sesuatu dengan patut. Benar……sesuatu yang seharusnya,jadi orang yang melakukan sesuatu yang benar adalah yang melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebagaimana harusnya dilakukan….(hmm….bingung ya….???).
Masalahnya orang lebih senang dengan orang baik,artinya orang yang tidak “jahat” , he….3x jangan bayangkan jahat itu memukul,atau kekerasan fisik lain……kalau ada orang yang berkata atau menegur kita……itu juga suka dibilang jahat loh……atau “tidak baik”. Jadi apa ukurannya orang itu “baik” atau “tidak baik”????. Ada orang yang menurut orang lain baik…menurut kita dia tidak baik kepada kita,atau ada orang yang merasa baik kepada kita padahal tidak terasa baik oleh kita…(wuih….tambah pussing).
Orang yang mengungkap kebenaran (menurut dia),tentu berpegang kepada nilai yang dianut. Ada yang orang merasa benar dengan menyampaikan sesuatu kepada orang lain, akan tetapi dinilai “tidak benar”, tidak pantas……..bahkan harus meminta maaf atas kebenaran yang disampaikan…..(pussing lagi deh….).
Kalau saja baik memusingkan, benar memusingkan….apalagi menjadi orang yang baik dan benar ya??.....Saya ingat nasihat ibu saya “tugas kita bukan ngurusin perasaan orang lain, ngurusin apa yang ada di kepala orang lain karena memang kita tidak tahu……Tapi tugas kita melakukan yang baik dan benar….TITIK”.
Orang lain tidak suka, tidak senang ?? Wallahu Alam…..,bahasa anak sekarang sih…”meneketehe”.
Nah…pertanyaan berikut, bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita lakukan baik dan benar??? Hmmm…..lihat saja ilmu statistik….(ilmu nih….bukan perasaan),berapa banyak yang tidak sepakat dengan tindakan kita……bias diukur kan……
Tetapi muncul pertanyaan berikut….bila survey itu dilakukan di “habitat” nya….maka… ….ternyata…eh…ternyata…..akan menghasilkan pembenaran 100% kan???? (huhuy….berhasil…..3x horre……..,kata si dora)
Walah bingung nya….jadi…Manusia baik dan benar….gimana tuh???
This is my way, this is my life, this is my value……..Saya akan selalu berusaha menjadi orang baik dan benar, walaupun menurut orang lain (sebagian atau mungkin sebagian kecil mendekati nihil….ha….3x, narsis ) “saya tidak baik alias jahat dan tidak benar……”.

KEIMANAN...............

Pengetahuan Saya tentang ilmu agama mungkin sangat sedikit.
Saya hanya seseorang yang terus berusaha menjadi orang yang lebih baik sesuai tuntunan ajaran agama yang dianut. Saya juga orang yang sangat menghargai perbedan sepanjang mereka tidak mengusik nilai-nilai yang saya anut.
Terkadang saya suka termenung mengapa orang selalu senang melihat ,mencari kekurangan orang lain. Melihat perbedaan orang lain dengan kita…………………….Perdebatan mengukur keimanan seeorang juga terkadang dibicarakan…..”Ya Allah…..( saya mengetik ini sambil berurai air mata….) , jagalah selalu keimanan kami, lindungi lah kami, ridhoi lah setiap langkah kami” .
Biar lah Allah Yang maha Kuasa menilai keimanan umatnya…..Mengapa orang mengukur keimanan orang lain, saya sendiri tidak kuasa mengukur tingkat keimanan saya .
Terkadang juga orang membuat bingung antara “percaya” dan “iman”. Manusia diberi kesempatan dan kewajiban untuk belajar (iqro….), keraguan , keingintahuan justru harus menjadi motivasi untuk belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan sesuai keahliannya.
Kembali saya tercenung……,terkadang berbagai pertanyaan yang saya sampaikan dalam keilmuan justru dinilai bahwa keimanan saya yang kurang……….”Ya….Allah, Yang Maha Pengasih dan penyayang, Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kami…….hanya kepada Mu lah kami memohon pertolongan, Hanya kepada Mu lah……kami mengadu”
Semoga kita selalu dalam lindungan Nya

Wednesday, 24 December 2008

hidup adalah perjuangan......

Salah seorang teman saya waktu sekolah, didiagnosa kanker payudara.
Selama pengobatan saya sering berkunjung, hanya untuk menguatkan saja.
Berbagi pengalaman,mendengarkan ketakutannya, kekhawatirannya, kemarahannya....kesedihannya...

Bagi seseorang yang didiagnosa kanker, ada masanya kita diliputi kesedihan dan penolakan....:"kenapa hal ini terjadi kepada saya,kenapa saya yang kena penyakit ini, apa salah saya.....bagaimana nanti anak-anak,dst"

Kecewa atas hasil pengobatan yang sudah dilakukan dengan segala kepedihan, pengorbanan, rasa sakit.....
Sedih atas perilaku orang yang tidak diharapkan (ada-ada saja.....)

Terkadang ada yang marah atas kondisi tersebut, sehingga menyendiri atau malah menjadi depresi.

Saya selalu hadir dikala, sahabat, teman para survivor (orang yang hidup setelah didiagnosa kanker atau masih menjalani pengobatan) membutuhkan.

Mungkin hanya lewat sms, telepon, chatting, e.mail sampai kunjungan langsung.
Saya juga seorang dokter...
terkadang saat menengok , juga melakukan diagnosa dari aspek medis.....(mencoba menilai kondisi fisiknya)

Setiap menengok para sahabat,survivor kanker......
saya sendiri berusaha tegar......
padahal didalam hati....terasa perih, sakit....menahan tangis
saya tidak pernah nangis dihadapan mereka
pelukan hangat dan kata -kata yang memberi semangat dan menenangkan saya keluarkan

Tidak lupa selalu saya berdoa....:"semoga dimudahkan ikhtiarnya.....diridhoi setiap langkahnya"

Ya Allah....berilah kekuatan, kesabaran, keikhlasan.....
Bagi para sahabat penderita kanker, keluarganya dan seluruh kerabat yang dengan tulus ikhlas merawat dan memberi perhatian.

Kita pasti akan kembali pada Nya
kembali "pulang" melalui berbagai jalan ....

Kita pasti akan "pulang....."
Semoga kita semua selamat "pulang" keharibaan Nya
Pulang ke tempat terbaik
Pulang di kedamaian...

Be brave...
be patient...
Be strong....

Kita saling doakan....

Thursday, 18 December 2008

berbagi kepada sesama.....indahnya

Saya sangat percaya kehidupan kita sudah diatur dengan rapih oleh Allah.

Tapi kita harus mencari tahu, mencari jalan, ikhtiar...menyingkap rencana-rencana tersebut (walaupun merupakan rahasia dan baru diketahui setelah terjadi)

Minggu ini adalah minggu yang sangat sibuk akan tetapi membahagiakan
Beberapa orang yang membutuhkan pertolongan dihadapkan kepada saya
Pada saat yang bersamaan beberapa orang baik yang tiba-tiba muncul (baru kenal) maupun yang saya undang dan saya mohon bantuan , memberi bantuan dengan tulus

Tak terasa air mata saya mengalir
Ya Allah, terima kasih atas segala Rahmat yang Kau berikan padaku
Terima Kasih atas kesempatan membantu sesama
Berilah kami usia panjang, kesehatan, keselamatan, rizki yang cukup sehingga waktu kami bermanfaat

Terima kasih atas segala kasih sayang Mu

Untuk yang dengan senang hati memberikan bantuan.....(Teh Ani, Teh Dini,Gatot, Icha, Ira, Vanti,dll)
Terima kasih ya.....

Doa selalu untuk semua.....

Thursday, 11 December 2008

doa....

Dulu ibu saya (emak demikian saya panggil),dalam diamnya selalu tampak tenang.
Padahal baru saya tahu bagaimana khawatirnya kepada anak-anaknya,
tapi hal itu tidak pernah diperlihatkan.

Saat saya sudah memiliki anak-anak (Anggit dan Anggia) saya berkata, "Mak....apa emak suka khawatir tentang anak-anak?"

"Ya iyaa. tentu saja,tapi emak selalu berdoa agar semua selalu dalam lindungan Allah, selamat dunia akhirat."

Katanya lagi...:"tapi anak-anak emak tuh...gak nakal kaya anak-anak yang lain"
He..3x saya tertawa.

Tentu saja, saya memang anak yang aktiv, banyak teman, senang bermain, bersosialisasi tapi tetap tidak melupakan "kewajiban " saya untuk belajar, menjaga nama baik keluarga, agar tidak membuat sedih ibu.

Alhamdulillah saya dapat menjalani hari-hari saya dengan penuh kebahagiaan
Cerita itu tidak bisa diulang...kalau ada teman SD, SMP, SMA,FKUP,FKMUI,masyarakat tempat saya bertugas...

Saya tidak dikenal sebagai "anak yang nakal"

Hmmmm nuhun emak, terima kasih atas kasih sayang dan doanya.

Sekarang saya sudah menjadi ibu dari Anggit dan Anggia,tak putus doa untuk mereka :" Ya Allah lindungilah mereka, selamatkan mereka di dunia dan akhirat, jagalah selalu dalam genggaman Mu, mudahkan ikhtiarnya,sehat kan, cukupkan rizkinya, semoga selalu dikelilingi orang yang tulus menyayangi, jauhkan dari mara bahaya, jauhkan dari yang akan mencelakakan"

Tak terasa biasanya tetesan air mata membasahi pipi.....

I love U aa,ade...more than I can say to U....

Friday, 5 December 2008

Bersyukur dan sabar.........!!

tadi pagi saya ke RS dahulu.
lengan kiri saya bengkak sejak 1 minggu yamg lalu.

memang sejak operasi ukuran lengan kiri lebih besar,karena seluruh kelenjar getah bening saya yang berfungsi sebagai terminal yang mengatur lalu lintas cairan getah bening diangkat. Kebayang kan lalu lintas tanpa terminal, sementara cairan terus diproduksi dan berjalan-jalan sampai ke ujung jari. Jadi macet total deh...

Biasanya cukup tangan diangkat keatas, di bebat dan diurut ke arah pangkal lengan (ke arah ketiak) sudah mengurangi. Ini malah tetep aja.

Maka saya konsul ke dokter ahli rehab medik (atas saran dokter onkologi yang merawat saya).
Hmmmm mulailah pemeriksaan ,mencari sumbatan dimana saja.kemudian diberi tindakan untuk membuka sumbatan2 dan mendorong cairan ke atas.

Alhamdulillah Ya Allah ,saya diberi kemudahan untuk ikhtiar.Alat-alat yang canggih tersedia, penemuan ilmu teknologi bidang kesehatan terus berkembang.Dokter yang baik hati dan perhatian masih saya temukan....
Perawat yang membantu penyembuhan.

Sejak hari ini 2 hari sekali saya harus ke RS, hal lain lengan kiri saya harus selalu lebih tinggi dari jantung...(nah ini sulitnya),lengan harus di bebat,kurangi kegiatan yg lengan menggantung ke bawah...(ha???? ngetik? nyupir???)

Doakan saya.....
btw, sekarang di ruang kerja saya terpasang alat infus untuk menggantung lengan saya.....ha....3x

SEMANGATZZ

Sunday, 30 November 2008

minggu yang tenang....

Setelah satu minggu ini full kegiatan,hari minggu saya mencuci,membersihkan akuarium besar tempat tinggal ikan-ikan ku.ternyata lumayan juga yah....dihitung ada 22 ekor.
plus 2 cupang,dan 1 kura-kura.Jadi pagi-pagi menguras 2 akuarium besar, 3 akuarium kecil.

lumayan ribet,sesuai SOP.
mengganti tumbuhan agar si ikan senang.
Tapi gak berani tukar-tukar ikan,karena takut mereka udah pada punya pasangan .

Rasanya bahagia aja,saat memasukkan kembali ikan-ikan ke dalam akuarium yg sudah bersih.

Sekrang mereka sedang menikmati rumahnya yang rapih,bersih dan dengan interior baru....hmmmm.
Hv a nice day...my little friends.....!!!!

Saturday, 29 November 2008

For my daughter...................

Anggia
Saat Anggit berusia 3 tahun, lahir putri ke dua yang kami beri nama Anggia Karina. Anggia berarti cantik, Karina diambil dari arti taman bunga. Kami berharap Anggia menjadi seorang yang cantik segalanya termasuk hatinya,perilakunya,membawa keceriaan seperti warna-warni taman bunga. Saat lahir Anggia tidak langsung menangis, saat itu saya sangat khawatir. Alhamdulillah Anggia baik-baik saja, bahkan tumbuh dengan sehat. Sejak bayi Anggia jarang sakit, bila sakit pun tidak rewel. Kebiasaan “jelek” nya Anggia kalau mau tidur suka mengemut ibu jarinya (gemol kalau kata orang sunda). Anggia sering dijaga Anggit bila saya sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tingkah lakunya pun menggemaskan, pernah suatu ketika dia masuk ke rumah dengan menggendong kucing jalanan alias kucing garong yang besar. Sang kucing pun tampak baik-baik saja, tidak menggigit.
Sejak TK Anggia sangat mandiri. Dia mempersiapkan keperluan sekolah sendiri, menyelesaikan pekerjaan rumah. Anaknya selalu riang,temannya banyak dan. Rasanya jarang melihat Anggia sedih, hanya kalau “hatinya tidak enak” dia jadi mudah tersinggung (he…3x ketahuan). Dia tumbuh menjadi anak yang sangat aktif, mungkin kalau tidak ditahan semua kegiatan ingin dia ikuti, band, basket, pencak silat, dokter kecil, OSIS, les inggris, les gitar,b imbingan belajar,dll.
Anggia juga sama dengan Anggit tidak pernah menyulitkan kami sebagai orang tua, prestasinya baik, juga tidak pernah menuntut sesuatu yang aneh-aneh. Dia “keukeuh” ingin ke sekolah naik kendaraan umum (angkot) padahal baru kelas 4 SD, setelah kelas 5 SD baru kami ijinkan dengan berbagai syarat.
Saat saya dalam pengobatan kanker, Anggia kelas 6 SD. Dia tidak menunjukkan kekhawatiran di depan saya, tapi saya tahu dia berusaha menyenangkan saya. Mungkin dia mempunyai cara untuk mengungkapkan perasaannya dengan menyanyi atau menulis. Tulisannya bagus,salah satu karangannya yang mendapat pujian dari gurunya adalh “my hero….”,dia menceritakan bahw “my hero” nya adalah saya.(so sweet…..)
Jiwa sosialnya sangat tinggi, kalau ada teman yang sakit biasanya dia paling sibuk,atau guru yang sedang perlu dibantu. Dia pandai berkomunikasi baik dengan para tukang becak yang setia menunggu di kompleks, sampai teman-temannya dari berbagai kalangan.
Saat ini dia duduk di kelas 3 SMA, saya melihat dia sungguh-sungguh mengejar cita-citanya.Dia ingin menjadi seorang dokter. Semoga Anggia diberi kemudahan dalam menggapai cita-citanya.
Anggia Karina, maafkan mamah kalau sering ditinggalkan karena bertugas. Tetapi percaya kasih sayang mamah seluas samudra, bagaikan langit tak bertepi. Mamah doakan semoga menjadi anak yang baik, cantik, bermanfaat bagi sesame. Mamah doakan Anggia selalu diberi kesehatan, keselamatan,kemudahan dalam ikhtiar dan selalu dikelilingi orang yang penuh kasih sayang.
Mamah hanya meminta Anggia menjadi anak yang sholehah, yang dapa t menyelamatkan mamah dan papap kelak. I love you my girl, with all my heart……….!!

Thursday, 27 November 2008

for my son..............

Anggit Raksajati

Anggit anak pertama kami. Nama lengkapnya Anggit Raksajati. Anggit berarti kreatif, Raksajati adalah Pelindung Sejati. Tentu sebuah doa agar kelak putra kami menjadi seorang yang kreatif dan dapat melindungi dirinya, keluarganya dan lingkungan yang lebih besar.
Sejak kehamilan (saat itu masih kuliah,praktek sebagai dokter di lapangan), sangat baik tidak menyusahkan. Anggit juga yang menemani saya saat saya dan suami pindah membina rumah tangga di Bekasi. Saat lahir Anggit memang mengalami ikterik (seluruh tubuhnya berwarna kuning karena organ hati belum berfungsi sempurna). Saya meninggalkan RS tanpa Anggit. Rasanya tidak bisa dibayangkan, sedih dan khawatir, tentunya seorang ibu ingin mendekap anaknya, melihat apakah baik-baik saja. Setelah 2 hari saya memaksa untuk dibawa ke rumah dengan berjanji akan kontrol bila ada perubahan yang mengkhawatirkan. Saya juga sangat memahami pihak RS dan dokter anak yang tidak mengijinkan saya membawa Anggit. Tentu alasannya karena kesehatan.
Semasa balita Anggit tumbuh menjadi anak yang manis, baik hati, tidak pernah berkelahi, cenderung mengalah dan ingin berbagi. Biasanya anak-anak lain main di rumah saya, sehingga saya bisa melihat bagaimana dia ingin selalu berbagi. Bila saya akan bertugas, dia tampak sedih tapi tidak pernah merengek. Rasanya setiap hari seperti harus memilih menolong masyarakat atau menemani anak. Tapi karena sikap Anggit yang baik dan tidak rewel membuat saya mantap untuk berkarya dan meninggalkan bertugas setiap hari.
Sepulang kerja, biasanya tidak saya berikan kepada yang mengasuh, seakan sebagai kompensasi karena telah meninggalkannya seharian. Demikian juga bila hari libur. Hal yang menjadi ”masalah ” Anggit saat kecil adalah, dia malas makan .Sehingga harus dibujuk saat bermain, juga bila tidur harus ”ngempeng”...(sebetulnya ini salah mamah, sehingga Anggit nyaman dengan empeng).
Masa playgroup,TK,SD dilalui Anggit tanpa ada cerita yang membuat saya terkejut karena kenakalan, hasil di sekolah selalu baik temannya banyak, dan tidak pernah meminta dibelikan sesuatu yang diluar kemampuan kami.
Saat SMP dan SMA Anggit sudah memasuki babak baru, dia tampak lebih dewsa bahkan cenderung tidak mau menyulitkan kami sebagai orang tua. Anggit luar bisa ,setiap hari bangun pk 5, kemudian jalan kaki menuju tempat angkot dan berangkat ke sekolah dengan angkot. Terkdang pulang sekolah dia berjalan kaki. Sebagai seorang ibu saya sangat bahagia, haru dan tak pernah putus mendoakan yang terbaik bagi Anggit. Semoga Anggit selalu menjadi anak yang tidak menyulitkan orang lain, senang membantu dan tidak ”aneh-aneh”
Diterima di salah satu SMA pilihan di kota Bandung membuat pergaulan dia pun berbeda, teman-temannya sangat beragam. Dia pun senang berorganisasi, berangkat ke sekolah dengan sepeda motor. Semangat belajarnya luar biasa.
Sesuai harapan Anggit dapat diterima di ITB, saat itu saya sedang bertugas ke Malaysia. Rasa haru ,bahagia saya wujudkan dengan sujud syukur. Teriring selalu doa :’ Ya Allah lindungilah anak-anak kami, beri kesehatan, keselamatan kemudahan dalam ikhtar menccapai cita-cita,cukupkan rizkinya dan jangan pernah tinggalkan mereka dalam genggaman lindungan Mu.
Anggit Raksajati, mamah tidak dapat memberikan lebih dari apa yang telah Anggit peroleh . Mamah selalu berdoa untuk kebaikan Anggit, pasangan hidup dan keturuannya. Mamah hanya ingin Anggit tetap menjadi anak yang baik, shaleh, berguna bagi sesama selamat di dunia dan akhirat. Mamah hanya ingin Anggit dapat menjadi anak yang dapat menyelamatkan mamah dan papap kelak di akhirat.........
Maafkan mamah bila tidak dapat menjadi ibu yang sempurna, I love you so much more than you can feel. Take care………!!!!

Bekerja …bermain….gembira……!!!

Saya bekereja di lingkungan pemerintahan, bukan hal yang harus ditutup-tutupi “rumor” tentang PNS. PNS yang malas, tidak memiliki kemampuan, senang menuntut, tidak kreativ, korup ,dll. ”Branded” telah menempel di dahi kami sebagai Pegawai Negara khususnya di bidang kesehatan.
Bukan hal yang mudah menjaga kesehatan masyarakat, banyak kekurangan memang tetapi apakah tidak melihat berbagai kemajuan yang dirasakan. Bila pada tahun 60-an seluruh anak harus diberi imunisasi cacar, mengapa sekarang tidak ? Tidak lain karena Indonesia sudah dinyatakan bebas cacar (jenis cacar tertentu yang meninggalkan bekas di kulit). Kalau dahulu seorang ibu melahirkan mencari pertolongan paraji dan bidan, rasanya sekarang banyak fasilitas terjangkau dengan pertolongan tenaga kesehatan . Kalau dahulu banyak yang sakit difteri (radang di saluran nafas dimana kuman membuat selaput sehingga orang bisa meninggal karena tidak dapat bernafas) Kalau dahulu angka kejadian polio penyakit yang menimbulkan kecacatan kepada anak-anak cukup tinggi bahkan kematian, sekarang bisa ditekan. Kalau dahulu orang yang diidagnosa TBC sulit didiagnosa dan diobati sekarang orang cukup ke Puskesmas.
Terkadang air mata saya menitik haru, bahagia juga sedih. Membayangkan seluruh jajaran kesehatan (dokter, bidan,perawat, petugas gizi ,petugas kesehatan lingkungan) yang berjalan dari rumah ke rumah, mendatangi sekolah, posyandu untuk memberikan kemampuan agar mreka berdaya dalam menjaga kesehatan, terkdang memberi perawatan di rumah. Apakah masih ada orang-orang seperti itu. Jawabannya masih ada.
Demikian juga staf administrasi di kantor yang mencurahkan waktu dan tenaga untuk menyusun berbagai program, mengelola keuangan ,tak henti-henti dilakukan pemeriksaan oleh berbagai pihak. Cucuran keringat, air mata, kelelahan fisik dan mental ,pengorbanan keluarga karena waktunya tersita.
Saya berada li lingkungan itu,saya melihat anak-anak yang dengan segala ketulusan memberikan kemampuan terbaiknya, saya juga melihat oknum yang hanya membuang waktu percuma di tempat kerja. Sistem yang tidak membuat nyaman bekerja, ancaman dari dalam dan luar.
Berulang kali ingin ”terbang” jauh melayang ..... meninggalkan segala permasalahan di depan mata. Kembali tersungkur di atas sajadah, memohon kepada Allah :” Ya Allah...bila perkerjaan ini tidak memberi manfaat bagi saya, keluarga dan sesama jauhkan saya dari pekerjaan ini,Akan tetapi bila ini akan memberi manfaat, jagalah saya, lindungi saya,selamatkan lah kami di dunia dan akhirat....”. Tangisan tertahan, tetesan air mata terkadang tangisan lirih...memohon kepada Allah.
Setiap saat memohon doa kepada suami, anak-anak dan keluarga. Disetiap kesempatan selalu itu yang saya pintakan....”doakan saya sehat ,doakan ibu selamat dunia akhirat.......”
Untuk anak-anak ,tim kerja, siapapun.....mari berkarya untuk sesama, berikan kemampuan terbaik dari yang kita miliki, tetap teguh pada pendirian, berdoa untuk keselamatan.
Saya tetap Ahyani yang senang berjalan-jalan, menikmati pemandangan, mendengarkan musik, bersahabat, berteman.....dan........... saya tetap Ahyani yang ingin mengisi hidUp dengan penuh MANFAAT, kebahagiaan dan menggetarkan kebahagiaan kepada orang lain.....
Saya tetap Ahyani yang senang bekerja.....bermain....gembira......!!!

Tuesday, 25 November 2008

membina tak ada hentinya........

Sebagai seorang karyawan yang memiliki staf dari berbagai level pendidikan membuat saya setiap hari bertemu dengan berbagai kondisi dan situasi yang beraneka ragam.

Terkadang seorang yang berpendidikan tinggi, berpenampilan meyakinkan, bicara setinggi langit, sopan santun yang tampak membuat orang terkagum kagum....ternyata bila diberi tugas dan kondisi yang menuntut dia siap siaga dan tampil di depan...tiba -tiba lari entah kemana.

Disaat kemenangan sudah di depan mata, muncul lah dia sebagai hero...bak pahlawan tak ada tandingan.

Pengalaman ini sering sekali saya alami.
Disaat itu hanya orang terpilih,yang bekerja sepenuh hati dengan keikhlasan yang akan muncul menyelesaikan masalah. Tak ada tepuk tangan atau pujian...tetapi kebahagiaan dapat membantu orang lain yang dirasakan.Juga teriring doa selalu agar setiap langkah yang kita lakukan selalu membawa kebaikan bagi sesama.

Pilihan ditangan kita, apakah ingin menjadi seseorang yang diberi tepuk tangan gegap gempita dengan menyusahkan orang lain atau menjadi "orang terpilih " yang bekrja, membantu sesama setulus hati.....

Tersenyum lah...orang -orang terpilih, bahagialah dengan pilihan hidup mu....

Tuesday, 18 November 2008

BERJALAN…..MENUJU AWAL KEHIDUPAN SESUNGGUHNYA

Semakin bertambah usia ,semakin banyak pengalaman yang saya alami.
Sedih, gembira, yakin, cemas, takut, dll

Bila diingat rasanya semakin dekat saja saya menghampiri “awal kehidupan yang sesungguhnya”.
Alhamdulillah saya selalu bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada saya. Usia, kesehatan, keluarga, kesempatan untuk memberi kepada sesama.

Usia mendekati 50 tahun, apa yang sudah saya perbuat, apa yang akan saya bawa sebagai bekal untuk “kehidupan yang sesungguhnya “ nanti ?

Tidak ada penyesalan atas apa yang telah saya jalani. Hanya ingin selalu memperbaiki. Setiap saat, setiap detik dari kehidupan di dunia saya jalani dengan penuh rasa syukur….. Setiap detik begitu berharga, bermakna.

Saya manusia biasa, terkadang cobaan menerpa, perbedaan pendapat terjadi, fitnah, atau apapun bentuknya…..Insya Allah saya ikhlas menerimanya.
Demikian pula diberi kondisi sakit, saya menerima sebagai bentuk kasih sayang Allah…..
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang…jangan pernah meninggalkan barang sekejap. Berilah kami selalu rasa syukur atas karunia Mu, berilah kami waktu untuk memperbaiki…..Berilah kami kesempatan untuk menyiapkan “kehidupan yang sesungguhnya”. Selamatkan lah kami di dunia dan akhirat………..

Monday, 10 November 2008

This is my life.....this is my value.....

Aku bernama Ahyani Raksanagara.
Orang tuaku mendidik dengan penuh kasih sayang.Tidak ada cacian atau bentakan.Bila berbuat kebaikan aku mendapat pujian (senyum manis, tepukan bahu...atau hanya diucapkan "hebat"). Bila aku berbuat sesuatu yang tidak baik (misalnya kurang sopan, atau menunda pekerjaan,atau menolak perintah ibu...) pasti sudah diingatkan.Tidak dibiarkan,walaupun aku paling kecil (harusnya mah dimanja yah...he...x)

Karena dibesarkan dalam lingkungan seperti itu saya tumbuh menjadi anak yang senang berteman. Mungkin nilai -nilai itu yang ingin diturunkan apa dan ema(demikian saya menyebut Adur Raksanagara dan Andeng Wirakusumah kedua orang tuaku)

Di rumah saya disebut ayi, karena paling kecil
Ayi kecil tetap ada dalam diri saya.
Seorang anak, adik yang senang berada dalam lingkungan keluarga. Bercanda, bergembira, ingin menyenangkan kakak-kakak yang membesarkan saya.
Terkadang saya lupa bahwa kakak-kakak saya sudah punya anak dan cucu sehingga memiliki nilai keluarga sendiri.....
Saya merasa seperti ayi kecil yang tetap "terlibat" secara emosi dengan kakak-kakak....

Kasih sayang yang dianggap membawa bencana

Di luar itu saya Ahyani Raksanagara ,seorang ibu dari 2 anak yang menjadi pelita hidup saya, sumber energi untuk terus bertahan dan berkarya.
Saya juga istri dari Ronald Agusta, my best friend di setiap keadaan.
Ronald adalah teman,sahabat, tempat saya mencurahkan segala keluh kesah,kegembiraan dan kesedihan....

Saya juga seorang pekerja.
Sikap saya sebagai Ahyani Raksanagara yang selalu harus menjalankan berbagai aturan, membimbing staf, membina dan menghukum bila bersalah,menegakkan etika dan norma terbawa juga ke rumah.

Ahyani Raksanagara dan ayi bukan dua orang atau bukan seorang dengan kepribadian ganda.
Tapi menjadi utuh seorang wanita yang bersyukur atas segala anugrah yang diberikan Allah kepada saya. Juga waktu yang diberikan.

Tapi dalam kehidupan,terkadang saat orang berharap saya menjadi "ayi "saja yang duduk manis di pojok rumah karena paling kecil...saya bersikap sebagai Ahyani Raksanagara seorang wanita dewasa yang tegas.

Itu lah hidup.....
Andai saja isi hati saya seperti CPU yang menyimpan data dan dapat di baca kemudian di print out. Saya tidak perlu mengeluarkan energi untuk menjelaskan berbagai hal.

Andai saja...folder "memory" saya keluarkan dan di print out..... alangkah dahsyatnya kata-kata dan pengalaman hidup saya

Untuk ema dan apa
Untuk semua kakak-kakak ku (tentunya termasuk suami/istrinya) terima kasih atas segala kasih sayangnya

Untuk anggit dan anggia....jadilah anak yang santun, menghargai sesama.
Maafin mamah ya...dulu sering ditinggal ,bahkan sampai berbulan-bulan (anggia masih 4 tahun ya...dan anggit 7 tahun...) . But You always be a good girl and boy. I'm so proud of you.
For Ronald, Tx for always support me. I love U with all my heart...honey.

Untuk semua maafkan bila tidak bisa menerima sikap saya atau karena saya dianggap tidak pandai berkomunikasi dengan cara saya.....

Bismillahirrahmanirrahim......
This is my life.....this is my value.....
I take my position

salam

Sunday, 2 November 2008

Tidak ada usaha yang sia-sia………..bila dilaksanakan sepenuh hati,hati-hati dan untuk kebaikan.....

Karena berbagai sebab, baru 4 bulan yang lalu kami mengetahui ada amanah organisasi untuk menyelenggarakan MUKERNAS IDI di Kota Bandung.
Suatu moment yang bersejarah dalam perkembangan organisasi profesi dokter. Dalam Musyarawah yang dihadiri perwakilan pengurus organisasi profesi dokter seluruh Indonesia dibicarakan berbagai hal yang terkait dengan profesi dan organisasinya.
Kami adalah para dokter dan juga relawan yang sehari-hari bekerja di berbagai institusi dan berbagai latar belakang keahlian : ada yang duduk sebagai birokrat, manajemen RS, praktisi dokter dengan spesialisasi beragam, dosen,dll.
Dalam 4 bulan terakhir, mencuri-curi waktu mempersiapkan berbagai hal untuk MUKERNAS dari A sampai Z (mencari dana, mengajak para dokter untuk menjadi relawan terlibat dalam kegiatan tersebut,dll), bahkan juga membentuk Paduan Suara untuk menyanyikan Hymne IDI (masa dinyanyikan oleh orang lain…).
Menjadi penyelenggara acara yang dihadiri para dokter, dengan waktu terbatas ,harus membahas berbagai topik yang lumayan “berat” dan “panas”, membuat kami terus ingin memberikan pelayanan terbaik. Tak kenal lelah, tetap semangat….
Tim sekretariat dibawah komando saya (12 orang, 10 diantaranya dokter wanita yang juga ibu rumah tangga dan bekerja di lingkungan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit) terus bekerja tanpa kenal lelah, mengatur waktu agar semua urusan dapat selesai tepat waktu bahkan bila mungkin lebih cepat (kalau sekretariat biasanya bekerja lebih awal dan pulang paling akhir…).
Kami bangun nilai diantara kami (kredo kerja ini juga berhasil dilaksanakan oleh tim litbang Depkes Pusat kalau tidak salah), walaupun tidak tertulis : ”DILARANG MENGELUH, DILARANG MENOLAK TUGAS,BILA ADA MASALAH….SELESAIKAN SENDIRI….” (ha…ha….kejamnya dunia…)
Alhamdulillah seluruh acara berjalan lancar, ada rasa bangga, haru….kami para dokter ,relawan,tulus ikhlas memberikan sumbangsih.
Sesuai dengan Hymne Ikatan Dokter Indonesia….
“sumbangsih ku yang mulia…demi kesehatan….jiwa raga, bakti kami untuk nusa bangsa”
Teriring salam hangat untuk para dokter, para tenaga kesehatan, pemerhati kesehatan yang teguh pada pendirian melaksanakan etik dan cita-cita luhur melayani masyarakat.
Bila demikian adanya….
masihkan kita mempertanyakan ……………..
“ adakah usaha yang sia-sia…..?”

Friday, 31 October 2008

BEKERJA, MELAYANI, MENGABDI....

29 okt - 1 nov

Ini dia Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Dokter Indonesia.
Dihadiri perwakilan seluruh Indonesia.
hadir lebih 400 dokter.

Berpikir, berpendapat, menyusun bersama.....berbagai tema .
terkadang sampai jam 12 malam.
Sekretariat sih...kaya dapur.

jalan terus.
Dokter itu mengabdi bagi sesama.
Mau tahu hymne nya???

IKATAN DOKTER INDONESIA

SANGGUP TEGAR BERDIKARI
TEGUH DALAM PENDIRIAN MELAKSANAKAN ETIK DAN CITA-CITANYA
BERLANDASKAN PANCASILA ,UNDANG-UNDANG DASAR 45

SUMBANGSIH KU YANG MULIA.......
DEMI KESEHATAN JIWA RAGA

BAKTI.... KAMI....
UNTUK NUSA BANGSA
DEMI KESEJAHTERAAN HIDUP
RUKUN SERTA DAMAI.........

IDI

28 oktober...

Nah...ini H-1 MUKERNAS, paralel rapat.
seksi sidang, sekretariat, rapat dengan hotel plus latihan paduan suara.
Kumaha????

Alhamdulillah beres juga, walaupun bersitegang dengan yang gak koordinasi (ih...suka sebel deh...)

semoga acara lancar

I don't like monday,but I like ....working

27 oktober
hari ini lumayan parah....
karena 5 hari ditinggal ke surabaya...maka kerjaan jadi heboh
rapat mempersiapkan MUKERNAS.

malam ngantar ke RS...
tiba di rumah pk. 22...duh...tepar deh

Sunday, 26 October 2008

The special moment ............

Saya ingin sedikit bercerita tentang cancer , kebetulan saya seorang survivor ca .mammae (kanker payudara). Setelah saya ditetapkan diagnose nya ,dokter yang merawat saya memutuskan chemotherapy (kemoterapi). Suatu pengobatan dengan memasukakn obat ke dalam tubuh (bias dimakan/disuntik/diinfus) untk membunuhsel-sel kanker yang tidak berada di tempat asal….(sudah berlarian atau di duga berlari ke temapt lain atau diduga mereka punya kesempatan lari ke tempat lain.
Membicarakan perilaku sel kanker di dalam tubuh ,terkadang membuat saya takjub.
Bayangkan sekumpulan sel kanker (populasi sel kanker ) memiliki sifat dan kekuatan berbeda-beda (seperti manusia ya…), ada sebagian yang terus mendesar (keukeuh…) menerobos selaput (dinding kapsul tumor) sehingga bias masuk ke saluran pembuluh darah atau saluran getah bening. Bila mereka sudah masuk ke sana, mereka dapat bebas beredar ke seluruh tubuh…dan berhenti di tempat favorit mereka. Ada juga yang kerjanya terus saja berkeliling di dalam pembuluh darah….
Kemoterapi merupakan upaya agar kita dapat “menangkaap” sel-sel yang dicurigai sudah masuk melalui 2 jalur tersebut. Tugas obat (kemoterapi) seperti sedang sweeping…mencari sel kanker, menangkap dan menghancurkan. Tentu saja sel-sel yang normal ada yang terbunuh atau mati 9 suatu pengorbanan dari sel normal dan baik-baik agar tubuh kita terbebas dari gerombolan sel kanker). Terima kasih ya…sel-sel yang baik hati berkorban untuk kesembuhan ku…..
Kemo pertama sangat mendebarkan. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan persiapan, membaca berbagai akibat dari obat saya diantar suami (Ron) ke RS.Obat masuk melalui jarum infus. Ada 2 jenis obat …yang 1 berwarna orange…(I hate orange…..!).
Mulanya biasa saja…….(seperti lagu Dian P.), semakin lama kepala saya serasa membesar dan terus membesar,pandangan menjadi agak kabur, mual dan serasa naik kora-kora….…
“Ah…kalau hanya begini ,it’s Ok….” Demikian saya mengatakan dalam hati.
Saya dirawat 1 malam untuk melihat reaksi obat. Keesokan harinya pulang kerumah.Sepanjang hari hanya bisa berbaring, mual, pusing, lemas……Saya mencoba makan/minum walaupun sedikit.Pusing dan mual menjadi bertambah karena saya juga sekaligus menjalani radioterapi (penyinaran).
Kemo ke dua (selang 3 minggu), saya jalani dengan kembali diantar suami. Mungkin efek obat sudah bertambah…mual menjadi-jadi…sering saya tidak kuat menahan muntah..(maaf), sehingga selalu tersedia ember kecil di samping saya. Pusing pun menjadi-jadi…
Beberapa hari kemudian…..saya melihat di bantal helaian rambut saya berguguran….(hmmmm mulai rontok nih…)
Saya ke kamar mandi dan melepaskan seluruh rambut saya…( hanya ditarik oleh tangan….seluruh rambut tercabut), saya masukkan ke dalam kantong pelastik. Saya bercermin…..sambil menitikkan air mata…..”Ya…Allah bila ini untuk kesembuhan ku, lindungi saya, kuatkan saya menjalani nya…..ridhoi setiap langkah yang saya ambil..”
Tampak wajah saya di cermin tanpa rambut….hmm…seperti bintang film Demi Moore. Beberapa helai rambut bertahan …(jadi seperti antene…). Saya tersenyum….”Tidak apa-apa…ini hanya sementara…”
Saya menggunakan kerudung dan keluar menemui suami saya.
Ronald hanya tersenyum (walaupun wajahnya terlihat getir…sedih…) :” Alhamdulillah obatnya tidak palsu…buktinya kamu rontok…..”
Kemudian dia membawa silet dan kepala saya dibersihkan menjadi benar-benar klimiss…(tanpa rambut seperti casper….) Kami hanya saling berpandang melalui cermin.
“Saya orang yang paling beruntung ….,karena boleh mencukur gundul istrinya,mana ada suami yang seberuntung saya….” Demikian gumam Ronald sambil mencukur kepala saya….
Saat indah dan mengharukan tersebut membawa pesan : kita tidak memiliki apa-apa…jangankan rambut, nyawa pun bila Allah berkenan mengambilnya….kita harus ikhlas. Kasih sayang tulus membuat kita tidak pernah merasa menjadi orang dengan kekurangan….karena manusia diciptakan demikian sempurna tidak hanya sekedar rambut. Saya tetap merasa sebagai wanita, istri yang dicintai, ibu yang ditunggu dan dicintai anak-anak…walaupun tidak berambut sehelai pun seperti casper…yang baik hati….dan bentuk tubuh “tidak sempurna” menurut ukuran manusia.
Tx for your support…(pap, aa , ade,n the whole family……). Love you…..so much!!!

I like...Sunday....

26 oktober
Pagi-pagi menyenangkan…karena eh karena ini hari minggu…I like Sunday.
Setelah minum kopi, menyelesaikan pekerjaan kantor yang dikirim ke rumah selama saya tidak ditempat…
Membereskan berkas-berkas bahan rapat dan laporan besok…
Hmmmm I don’t like Monday,but it’s ok….

Setelah beres kerjaan bagian ikan dan pohon yang diperhatikan…. (suami dan anak-anak ada yang sedang belajar ada yang masih tidur).
Mengganti tanaman di vas, memindahkan posisi akuarium.
Setelah selesai bagian saya dong…(” me time”……). Pijat dan luluran di rumah…..

Alhamdulillah, terima kasih atas anugrah waktu yang diberikan.
Terima kasih atas kesehatan dan kesempatan untuk mengisi waktu dengan penuh manfaat.

Saturday, 25 October 2008

Thank You…..for my family….

Saya mengenal Ronald Agusta (suami dan ayah dari kedua anak-anak ku) saat masih remaja.
Saat itu kami kelas 3 SMA. (pertemuannya??? Hmmm satu kisah tersendiri…)
Setelah lulus,saya memilih Fakultas Kedokteran UNPAD, dia memilih Fakultas Ilmu Komunikasi .
Saat ini sudah 21 tahun kami mengarungi kehidupan dalam ikatan pernikahan.
Tidak ada “renstra” pernikahan kami , tapi juga bukan tanpa usaha.
Saya selalu mendapat dukungan atas keputusan bekerja, berkarya sesuai profesi saya.
Di dalam rumah kami saling bantu, terkadang Ronald menggantikan peran saya menjaga anak-anak.
Melihat anak-anak tumbuh sehat, melanjutkan pendidikan sesuai keinginannya merupakan kebahagian yang luar biasa bagi saya seorang ibu dan istri .
Sikap Ronald atas pilihan saya berkarir sangat sederhana : ”selama kamu bahagia, nyaman bekerja. Saya akan selalu mendukung…, bila kamu ingin berhenti kapan saja…juga tidak ada masalah”
Sikap dan kepercayaan suami kepada saya, membuat saya selalu ingin memberikan yang terbaik.
Dalam pekerjaan maupun tugas-tugas lain selalau saya ingin selesaikan dengan baik..…
Masa sudah diberi ijin ,saya tidak serius…
Saat saya ingin melanjutkan S2, dia pun dengan tenang berkata :” jalani saja…selama kamu merasa nyaman”.
Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan tepat waktu , walaupun saat itu Anggit kelas 4 dan Anggia kelas 1 SD. (setiap minggu mereka saya tinggal kuliah di UI –Depok selama 2 sampai 3 hari)
Beberapa Diklat , pelatihan, tugas luar kota, konferensi ke luar negeri harus saya ikuti….
Semua dapat saya selesaikan tentu atas dukungan dan pengertian dari keluarga terkasih Ronald Agusta suamiku, Anggit Raksajati putra pertama ku,Anggia Karina putri ke dua ku.
Dan juga bantuan dukungan dari orang-orang disekitar saya.
Susah , senang, gembira, sedih…khawatir…marah…semua kami lalui bersama.
Kami anggap sebagai warna-warni kehidupan yang indah….yang membuat kami lebih mengerti, lebih menyayangi, lebih menerima……..
Alhamdulillah Ya Allah…..terima Kasih atas anugrah yang diberikan kepada saya, keluarga yang membuat hari-hari begitu indah……
“Harta yang paling berharga …adalah…keluarga.Istana yang paling indah….adalah….keluarga…..”
Terima kasih papap, AA dan Ade…..
I love You so much….
You will always be in my heart…..
Feel my love in your heart….forever…..!!!

Home sweet home......

25 Oktober

Harusnya hari ini ada reuni FK UNPAD dan home coming day….di Jatinagor
Tapi saya memutuskan istirahat di rumah…

Menyusun laporan Rakernas…(Alhamdulillah selesai)…
dan…membersihkan semua akuarium.
Rupanya ditinggal 5 hari ikan saya kurang mendapat perawatan (ihik…ihik….nangis…), beberapa mati karena air tidak sehat .
Atau ....mungkin juga ikan-ikan depresi karena tidak ada saya…ha….3x
Sehingga memutuskan bunuh diri massal...tragisss

1 akuarium tempat kura-kura, 3 akuarium besar untuk ikan…dan 2 akuarium kecil ikan cupang…saya bersihkan…..

Alhamdulillah…senang rasanya melihat ikan-ikan gembira dan sehat……

I'm back...I'm coming....

24 oktober

Pk 8 sudah di Bandara juanda,menunggu keberangkatan ke Bandung.

Alhamdulillah penerbangan lancar.
Tiba di bandung dijemput suami tercinta…Ronald, langsung menuju rumah.

Alhamdulillah….home sweet home….!!!
Sayang, badan panas dan muntah-muntah (mungkin kelelahan)

Malam terakhir di Surabaya

23 Oktober

Pk. 8 dijemput sopir ke rumah Arti ,keponakan saya.
Alhamdulillah ada waktu 1 hari berwisata di Surabaya dan sekitarnya.

Hari ini saya diajak ke Gresik…(saya pikir hanya ada pupuk), ternyata banyak makanan khas (nasi krawu, bandeng,legen,dll).

Sambil pulang menuju Pasar Turi…(lokasi monopoli Indonesia) membeli beberapa barang titipan Anten (anak terbesar Arti).

Jemput Esha dan pulang…
Malam kembali merapihkan kopor.

tetap semangat!!!

22 oktober
Hari kedua rakernas, materi menarik.
Sudah banyak materi teknis kesehatan .
Kegiatan setiap hari selesai pk. 18.
Tiba di hotel sekitar pk 19,….

Hmmmm saya biasanya langsung istirahat. (maklum...putri tidur...)
Hari ke dua baru selesai pk 20 untuk penyelesaian berbagai administrasi.

Merapihkan kopor, buku2 dan tidurrrr.

Bekerja...berkarya....ibadah....

21 oktober
Rakernas hari 1 ,arahan menteri kesehatan dan beberapa materi sangat menarik. Mengingatkan tujuan pembangunan kesehatan untuk masyarakat .
Mengingatkan bagaimana kita sebagai warga Negara harus memberikan kontribusi, mengingatkan betapa luas dan beragam masalah di Indonesia….
tapi tidak ada kata menyerah…harus semangat memperjuangkan cita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Daripada ribut dan cuman ngomong,lebih baik berkarya…....sesuai keahlian.

Selamat berkarya…..untuk masyarakat….
untuk bangsa……dan bagian dari ibadah…..

Surabaya...here I come....

20 oktober
Hari Senin, pagi pukul 5 pagi sudah di bandara Husen menuju Surabaya (diantar Ronald my husband).
Rapat Kerja Nasional Kesehatan menanti…..semoga semua berjalan lancar.
Semoga papap, aa dan ade dalam lindungan Allah.
Kedua anak saya sedang ujian, Anggia malah baru sembuh sakit.
Pesawat terbang mulus, Alhamdulillah…kebetulan saya duduk dekat jendela.
Melihat Kota Bandung semakin menjauh….ada rasa sedih juga.
Semakin tinggi …semakin jauh…..Bandung terlihat padat dengan bangunan, di beberapa bagian masih tampak hijau…gunung yang indah mengelilingi Bandung.
Ada satu gunung tinggi menjulang…entah gunung apa….
Semakin tinggi hingga pesawat diatas awan…putih bersih,seperti hamparan permadani yang lembut….,disela-sela awan…masih terlihat daratan.Gunung masih tetap terlihat…
Alhamdulillah Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, saya diberi kesempatan melihat ciptaan yang indah. Kau ridhoi manusia ciptaan Mu menciptakan berbagai kemajuan ilmu sehingga saya bisa naik pesawat terbang tinggi diatas awan….

Penerbangan lancar, tiba di Surabaya pk.8.30 dijemput Arti keponakan ku (dosen psikologi UBAYA) dan putranya yang ganteng dan lucu Esha…( hmm…berarti dia cucu saya…)
Setelah mengantar Esha ke TPA, Arti menyelesaikan pekerjaan, ke RS untuk periksa gigi, barulah kami ke pertokoan untuk makan siang…Hmmm tentu saja makanan khas Surabaya yang dituju :nasi, urap, tumis sebangsa kerang, es kelapa. Menuju Hotel tempat menginap, daftar kehadiran peserta rakernas.setelah selesai menjemput Esha dan ke rumah Arti.
Senang sekali bisa menengok keponakan dan cucu . Dahulu saat saya tinggal di bekasi rasanya senang sekali bila ada keluarga yang menengok.
Malam,pk 19 saya menuju Hotel tempat peserta menginap. Siap-siap untuk Rakernas

Sunday, 19 October 2008

minggu...libur juga...tapi...????

19 okt

Minggu, bangun pagi biasa....beres-beres...
masak buat anak-anak dan suami
kasih makan ikan, kura-kura
bersihin kamar dan lemari pakaian

menyiapkan berkas untuk rakernas.
mengantar Anggia les tambahan

menuju kantor membawa proposal dan data....
FC dulu dan menyiapkan berbagai kerjaan untuk senin.....

Sambil pulang belanja dulu untuk di rumah
Nah....ini baru horor....

Pas mau distarter mobilnya mogok....
Maka,saya duduk di toko sambil telepon suami dan juga petugas bengkel...
ditunggu 15 menit...dan akhirnya....

dicoba lagi mobil dapat jalan....

Alhamdulillah tiba di rumah

Urusan dulu sama petugas bengkel....dan beresin lagi deh...persiapan tugas ke luar kota

minggu tapi gak libur...
gak libur tapi tetep seneng....

maka lagunya

disini senang....
disana senang.....

sabtu...tapi....???

Hari ini sabtu.
Harusnya libur total.
Tapi berhubung banyak yang harus diselesaikan sebelum berangkat tugas ke luar kota,maka....
Harus masuk kantor...hua....3x

Jam 9 pijat refleksi dulu.
Pas masuk ruangan, trelihat 1 kaki di ranjang ke dua dari ujung.
Maka saya menuju ranjang ke 4 saja...

saya bilang :"ade..,saya ke kamar mandi dulu ya...."
Tiba-tiba si kaki itu menjawab...(eh...yang punya kaki) :"ayi yah...."
HAH.....????

ternyata kaki itu milik kakak saya Ardini Raksanagara, huah......3x

jadilah saya bersebelahan pijat refleksi dan salaing ledek bila ketahuan ada organ tubuh yang gak beres....

Setelah refleksi, ke kantor....truzz menuju toko kaset.
Pulang ke rumah...seneng bangget

maklum malam minggu, boleh melek semaleman.

chatting deh sama banyak orang...dari berbagai negara (termsuk ngajar di kelas online...aha...)
yang merasa muridnya ngacung...

hmmmm sabtu tapi sibukkkk.........
sibuk tapi mengasyikan........
asyikkkk juga bahagia.........
bahagia tapi cape........

maka tidur karena kecapean...aha....

Friday, 17 October 2008

week end....horay!!!

17 okt

Pagi mengikuti rapat bulan dana PMI, bagaimana kami harus mengajak masyarakat peduli kepada sesama dengan memberi sumbangan dana untuk kegiatan PMI.
Anggia tampak semakin baik hari ini, Anggit juga ada ujian....semoga diberi kemudahan.

Terus menerima beberpa tamu, kerjaan rutin menyelesaikan berbagai masalah kantor.
sore belanja dulu untuk di rumah

Hmmmm...sampai ke rumah hati luar biasa gembira...maklum week end...!!!

"Libur telah tiba....libur telah tiba...horay...horay....!!!"

MY STORY...... (.PADA MULANYA.....!!!)

TULISAN INI DIBUAT SAAT SAYA MASIH PENGOBATAN....:

Waktu itu hari mulai berangkat malam, saya mulai dapat meluruskan badan setelah seharian bekerja. Apalagi saat itu sedang sibuk mempersiapkan PIN putaran I tahun 2002 pada bulan September.
Saya tiduran sambil menonton televisi . Saya merasa ada yang engga beres dengan ketiak saya, seperti gatal atau perih. Mungkin karena secara rutin saya suka menghilangkan bulu ketiak. Saat saya meraba ketiak, terasa ada benjolan sebesar biji kacang, lebih dari satu. Saya tersentak, kemudian saya mencoba menyusur ke payudara kiri. Di bagian luar atas teraba benjolan lunak, bergerak , berukuran sekitar 2 cm.
“Wah...apa ini?, mungkin lipoma atau fibroadenoma ya...” begitu dalam pikiran saya. Kemudian saya berbicara kepada suami bahwa ada benjolan di payudara. Suami saya terkejut dan berkata : “ayo kita ke RS, jangan ditunda-tunda.....”
Saya segera menelepon sejawat radiologi menanyakan kemungkinan mamografi, kemudian menanyakan kawan baik saya yang aktif di yayasan kanker indonesia.
“ Mungkin fibroadenoma, tapi tetep harus diperiksa......”
Saya putuskan akan memeriksakan setelah PIN putaran I selesai.

Seminggu kemudian suami saya mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan.
Esok harinya, saya ingat hari Kamis. Saya dan suami berangkat ke RSHS untuk melakukan pemeriksaan mamografi. Dokter radiologi mengatakan benar ada masa di payudara kiri, sebaiknya dilakukan USG pada mamae. Saya langsung mengikuti sarannya. Hasil USG menunjukkan gambaran ke arah keganasan.
Saya mulai khawatir, “Sebaiknya konsul ke dokter bedah sekarang juga...!”

Saya dan suami segera menuju bagian Bedah, disana saya menanyakan siapa saja dokter bedah onkologi. Saat itu tidak ada seorang pun dokter bedah onkologi di sekretariat. Semua sedang melaksanakan tugas di ruang bedah dan di tempat lain. Tiba-tiba ada teman semasa kuliah melewati saya, dia kebetulan teman SMP suami. “Sedang mencari siapa?” Saya mengatakan ingin konsul kepada dokter ahli bedah onkologi.
“Mari saya antar ke kepala bagian nya....” begitu katanya, dan saya diantar ke ruang bedah menemui dokter yang dimaksud. Sebut saja Dr. D.
Dia sedang bersiap untuk melaksanakan operasi, sambil menunggu operasi beliau mau meluangkan waktu memeriksa payudara saya dan membaca hasil mamografi dan USG.
“Betul ada tumor di payudara kiri, tapi kita belum tahu pasti apakah jinak atau ganas....”
Kita lakukan operasi saja sambil diperiksakan patologi anatominya.
Saya langsung menyetujui usul dokter D. Menurut sya lebih cepat lebih baik...

Hari selasa saya menjalani operasi. Tanpa diduga saat siuman, hasil PA meragukan, sehingga harus menunggu selama lebih kurang 5 hari.
Masa penantian yang sangat panjang dan dipenuhi kekhawatiran karena dalam keluarga saya ada beberapa keluarga dari pihak ibu yang mengidap kanker.

Saat kontrol jahitan sekaligus mengetahui hasil PA tiba. Luka jahitan bagus, tapi hasil belum keluar.
Saya menelepon Dr ahli PA menanyakan hasilnya, dia mengatakan :”Hasilnya kanker....!”
Saya segera masuk ke tempat praktek dr. D dan memberi kabar tersebut.
Dr. D menjelaskan prosedur dan tindakan yang akan diambil, Saat itu langsung dijadwalkan untuk opersi kembali mengambil jaringan di sekitar tumor atau BCT dilanjutkan dengan radiasi.
Saya katakan :”saya sih bagaimana dokter , anda jendralnya...saya menurut saja....”
Pulang kerumah, sepanjang perjalanan air mata ini terus mengalir, teringat penyakit yang saya derita ini bukan main-main. Ini sangat serius......!!!
Saya teringat kedua anak saya, anggit dan anggia. Bagaimana kalau saya tidak dapat mendampingi mereka .....Saya terus menangis. Suami saya hanya bisa memeluk dan berkata: “ mari kita berupaya untuk berobat...saya akan menemani kamu.....”

Tibalah hari operasi, saya diantar dan ditunggu oleh suami dan kakak-kakak saya.
Saat siuman saya merasakan nyeri yang hebat di payudara kiri dan ketiak kiri, rasanya tidak dapat bergerak..........., berbagai selang terpasang di tubuh saya.

Operasi berjalan lancar, demikian juga pemulihan luka operasi. Setelah satu minggu di RS saya boleh pulang.....Bahagianya dapat berkumpul dengan keluarga...
Besoknya saya harus ke bagian radiologi untuk mempersiapkan tindakan radiasi.
Dr. S ahli radiologi onkologi sangat membantu.
Saya menjalani serangkaian tindakan simulasi penembakan sinar.
Saya masuk ke ruangan, kemudian dokter melihat dari monitor. Dada saya ditempeli tanda-tanda denga plester dan diberi gambar dengan spidol hitam.
Wah...kesannya seperti korban di Bosnia.....Seram sekali.....:-(
Hari Senin nya saya mulai menjalani radiasi.

Masuklah saya ke babak radiasi, jadwal radiasi setiap hari.
Setiap jumat kontrol ke poliklinik. Jumlah radiasi 25 kali.
Setiap pagi saya pergi ke RS diantar suami sambil mengantar anak sekolah.
Saya masuk ke ruangan yang besar dan dingin sendiri.
Saya berbaring di meja yang pas seukuran badan, kemudian setelah semua siap saya ditinggalkan sendiri. Hanya ada lampu merah kecil menyala, pintu besi ditutup rapat.
Saat penyinaran saya membaca doa dan mencoba relaksasi.
Penyinaran dilakukan 3 kali pergantian posisi.

Waktu keluar ruangan saya belum merasakan apa-apa. Dalam hati :”wah kalau begini sih...enak, tidak ada yang terasa...”
Ternyata setelah penyinaran ke 10 baru terasa, badan lemes, mudah lelah dan nafsu makan berkurang.
Baru saja kami akan mengehela nafas panjang, kami dapat kabar bahwa sebagian kelenjar aksila saya telah terinfiltrasi sel kanker. Artinya saya harus menjalani kemoterapi.....
Saya tidak dapat mundur lagi, “I have to survive....!!!”
Saya harus bertahan dan saya akan bertahan.....
Sungguh suatu perjuangan menggapai kehidupan...

Chemo ke satu saya lalui, kepala rasanya pening seperti naik kora-kora yang tiada henti, kemudain naik gajah beledug kemudian naik kincir dan naik kendaraan di jalan yang berkelok-kelok....
Alhamdulillah tidak sampai muntah-muntah...... hanya mual hebat.
Dirumah, badan rasanya lemas......Saya menjalani kemoterapi hari Sabtu, minggu istirahat.
Senin sudah mulai dengan radiasi......
Pada hari ke 5 mulai sakit menelan, saya pikir itu hal biasa.....
Ternyata bertambah hebat, sampai menelan air liur pun sakit sekali ,seperti menelan silet......
Hari ke7 tetap seperti itu bahkan bertambah berat, sudah 2 hari saya tidak masuk makanan, minuman hanya 1 gelas 1 hari....Akhirnya badan bertambah lemas.......Saat itu bulan puasa, akhirnya setelah berkonsultasi dengan dokter saya masuk RS.
Hari ke 2 di RS saya sudah mulai dapat bercanda, ribut bicara...dan bertanya macam-macam....Dokter D hanya berkata :”Ini baru ayi..., yang kemarin bukan ayi.....” Leukosit saya turun sampai 1020. diputuskan tidak boleh ada yang menengok dan saya diberi suntikan untuk meningkatkan leukosit.
Setelah kondisi umum baik, saya dibolehkan pulang.
Hari itu kalau tidak salah hari jumat.

Saya punya waktu 2 hari untuk persiapan kembali radiasi.
Sungguh sangat berat........................
Tapi saya selalu bernyanyi :”Aku....tegar.....” bukan “hidupku yang sengsa

Kenangan untuk Ibu dari seorang “ibu”

Oleh :Ahyani Raksanagara

Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
(Ciptaan Ibu Sud)


Saat saya kecil senang sekali menyanyikan lagu tersebut, karena mudah dinyanyikan. Saat itu mungkin saya belum paham arti dan makna dari kata-kata yang dimaksud. Sekarang bila mendengar lagu itu, saya sering menitikkan air mata. Tanpa sadar langsung terucap doa untuk ibu saya almarhum yang sangat saya cintai.

Ibu menurut kamus bahasa Indonesia mempunyai beberapa pengertian, diantaranya adalah : orang perempuan yang telah melahirkan seseorang, atau sebutan untuk wanita yang sudah bersuami, panggilan takzim kepada wanita yang sudah atau belum bersuami, dapat pula berarti bagian yang pokok (besar,asal) atau yang utama diantara beberapa hal lain;yang terpenting ,misalnya ibu negeri .

Peringatan hari Ibu pada setiap tanggal 22 desember tentu dimaksudkan dalam rangka memberikan penghormatan bagi kaum ibu yang telah melahirkan dan membimbing kita . Peran seorang ibu dalam mendidik anak sangat besar.

Dahulu saat saya masih menjadi “anak” hari ibu tidak begitu terasa penting, sekarang saya telah menjadi ibu dari 2 orang anak, ada kesedihan dan rasa sesal yang mendalam mengapa tidak setiap hari saya buat menjadi hari ibu saat ibu saya , yang biasa dipanggil ema (panggilan ibu dalam bahasa sunda) masih ada disamping saya.

Sekarang setiap tanggal itu hadir saya selalu menangis mengingat segala yang telah ema perbuat untuk saya dan kakak-kakak saya. Walaupun secara formal tidak berpendidikan tinggi, tapi ibu selalu membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan. Tulisan ini saya buat dengan tidak mengurangi rasa cinta dan hormat saya kepada ayah saya dan suami saya yang sangat saya cintai, kasihi dan hormati.

Saya adalah anak terkecil dari 13 bersaudara (3 orang diantaranya meninggal saat usia masih balita), karena itu saya dipanggil ayi (sebutan adik dalam bahasa sunda). Pada saat saya berusia 13 tahun ayah meninggal dunia, sejak itu tentu saja ibu menjadi figur yang sangat lekat dihati.

Ema yang mengajarkan bagaimana saya harus selalu bersih hati. Setiap hari ada saja yang saya adukan kepada orang tua saya, misalnya “ Saya tidak suka sama si A, dia membicarakan sesuatu yang sebetulnya tidak saya perbuat, saya tidak mau lagi bicara dan berteman dengan orang seperti itu”
Ema biasanya menjawab sambil menjahit, atau memasak, atau menyiapkan makanan di meja makan :” Biar saja, orang seperti itu ada dimana-mana, nanti sudah besar pun kamu tetap akan bertemu orang – orang seperti itu, kita harus tetap baik kepada semua orang. Tetap tersenyum dan ramah kepada semua orang, Bantu orang lain sebisa kita, tidak akan rugi selalu berbuat baik dan bersih hati. Kalau orang lain berbuat jahat kepada kita itu adalah urusan mereka …”

Pendapat itu biasanya selalu diperkuat dan dibenarkan oleh apa (sebutan bagi ayah dalam bahasa sunda). Demikian tiap hari ,tiap waktu bila saya mengadukan ada orang yang berbuat buruk atau mengesalkan hati, sampai saya sudah bekerja, ema selalu memberi jawaban yang sama. Tidak pernah berubah : berbuat baik kepada sesama, ramah, bersih hati, bantu orang lain semampu kita.

Ema juga yang mengajarkan saya untuk selalu tidak takut menghadapi apapun dalam kebenaran, berani mempertahankan sesuatu bila itu kita yakini kebenarannya, berani menyampaikan pendapat, tidak rendah diri, tapi juga tidak sombong, tidak mengeluh, selalu bersyukur atas segala yang kita terima saat ini.

Nilai-nilai tersebut saya dapatkan di rumah, bukan teori melainkan berupa contoh dari ibu dan ayah. Saya bersyukur sekarang tidak perlu mengikuti diklat tertentu atau kursus tertentu , karena setiap hari saya sudah berada dalam “diklat” dengan asuhan ibu dan ayah .

Setiap hari bila akan keluar rumah saya selalu pamit kepada ibu, ibu selalu menjawab : “Ya…semoga selamat…..!” Bila sudah mendengar kalimat tersebut, saya merasa tenang dan mantap untuk meninggalkan rumah, juga saat meninggalkan rumah untuk mengikuti suami ke kota lain. Tidak ada keraguan, hati saya sangat lapang dan percaya segala akan baik-baik saja. Saya ingat suatu hari saya mengatakan pada ibu : ” Ma….doakan ayi besok mau ujian “
Ibu dengan wajah yang tenang berkata : “ ’Ma doakan agar kamu selamat, kamu sudah berusaha. ’Ma lihat kamu sudah belajar dan terus berdoa . Yang penting kamu telah berikhtiar dengan optimal, ’Ma doakan kamu mendapatkan yang terbaik. Jangan lupa Bismillah dulu…., apapun hasilnya kamu sudah memberikan yang terbaik, sudah berusaha….. Ini permen , makanlah permen ini kalau kamu sedang ujian terasa lelah.”
Permen itu selalu diberikan kepada saya maupun kakak saya bila akan ujian, sampai-sampai teman-teman suka bercanda :”Bagi dong permen nya, biasanya kamu mendapat nilai bagus kalau ujian. Mungkin karena permen dari ibu mu..…”


Saat itu tidak pernah terpikirkan sedikitpun nilai yang ditanamkan oleh ibu, tentang pentingya berikhtiar optimal, memberikan kemampuan yang terbaik dari kemampuan yang kita miliki sambil terus berdoa kepada Allah.


Tahun 2002 saya didiagnosa menderita kanker payudara. Dalam kurun waktu satu tahun saya harus menjalani beberapa kali operasi, radiasi, kemoterapi, makan obat, dirawat di RS karena keadan umum yang lemah. Apa yang membuat saya bertahan dan selalu berikhtiar untuk kesembuhan di jalan yang diridhoi Allah adalah nilai –nilai yang telah ditanamkan oleh ibu untuk tidak putus asa, tidak menyerah, selalu berlapang dada. Dukungan dan kasih sayang dari seluruh anggota keluarga selalu saya dapatkan. Disamping itu yang membuat saya bertahan juga salah satunya karena “kasih ibu”.
Kasih sayang saya kepada ke dua anak saya : Anggit Raksajati, kelas 1 SMU dan Anggia Karina, kelas 1 SMP sepanjang masa dan seluas langit biru….. tak berbatas….tak bertepi.


Harapan untuk terus mendampingi, membimbing, mendoakan , mendekap erat anak-anak selama mungkin membuat saya berani untuk menjalani serangkaian pengobatan yang menyakitkan atau menakutkan sekalipun !
Saya semakin yakin, seorang ibu akan selalu berusaha untuk kebahagiaan dan keselamatan anak-anaknya. Secara tidak sadar saya juga ingin menanamkan nilai,ikhlas, lapang dada, bersih hati, pantang menyerah, berani menghadapi tantangan kepada anak-anak saya. Mudah-mudahan mereka kelak dapat mewarisi nilai-nilai tersebut.


Seorang ibu akan merasa bahagia bila anaknya bahagia. Bagaimana ukuran kebahagiaan? Kebahagiaan tidak diukur dengan besarnya materi yang kita miliki, tingginya kedudukan yang kita jalani, kebahagiaan adalah bagaimana kita mensyukuri segala yang kita peroleh saat ini.

Sejak dulu saya ingin membahagiakan ibu saya, cara saya membahagiakan ibu tentunya tidak bisa saya tunjukkan dengan memberikan emas berlian, atau tiket berlibur ke luar negeri. Saya selalu berupaya keras menjadi yang terbaik dalam segala hal, saya juga tidak ingin ibu dibuat repot karena ulah saya. Saya menunjukkan kepada ibu bahwa saya anak yang paling bahagia di dunia, tidak pernah mengeluh kepada ibu, tidak membandingkan kondisi yang saya jalani dengan kondisi orang lain. Mudah-mudahan ibu berbahagia dengan kebahagiaan yang saya tunjukkan.

Ibu terlihat beberapa kali menampakkan kebahagiaan : saat saya di wisuda menjadi dokter, saat mencium kening saya di hari pernikahan, saat melihat saya sedang menolong pasien di puskesmas dimana saya bertugas, saat menggendong dan memeluk putra pertama saya dan banyak lagi kejadian yang tanpa sadar saya melihat raut wajah ibu yang sulit dilukiskan antara bahagia dan bangga.

Ada pengalaman menarik saat saya berumur 10 tahun , saya ingin menyenangkan ibu dan ayah saya. Saya buatkan mereka nasi goreng, saya tidak tahu bumbunya dan juga tidak mau bertanya karena ingin membuat kejutan. Segala bumbu dapur yang ada saya ulek dan digoreng bersama nasi. Ema dan apa memakan masakan itu sambil, bicara :’Enak sekali…pakai bumbu apa saja ini ? Dapat resep darimana…?”
Saya melihat mereka menyantap nasi goreng itu dengan lahap. Saya yang ikut makan merasakan ada yang tidak beres dengan rasa nasi goreng itu, saya berkata :”Kok rasanya begini ya…..tidak seenak yang dibuat ema, padahal semua bumbu sudah saya masukan…” Meledak lah tawa mereka :” Lain kali tidak perlu semua bumbu dimasukan, cukup ini…dan ini….Tapi tidak apa –apa nasi goreng ini enak juga seperti masakan dari India…..” Itulah ibu tidak pernah mencela perbuatan saya sehingga saya tumbuh menjadi anak yang mempunyai rasa percaya diri akan tetapi mau menerima masukan.
Sampai akhir hayatnya tidak pernah ada keluhan ibu atau kata-kata ibu yang membuat saya kecil hati, atau menceritakan tentang susahnya mengurus anak banyak.


Sikap dan perilaku ibu tanpa sadar memberikan nilai-nilai kepada saya. Di akhir hayatnya , saat itu saya akan berangkat ke kantor. Ibu memanggil saya dan memeluk erat dengan mata berkaca-kaca :”Terima kasih atas segala kebaikan ayi, maaf bila ema sudah menyusahkan. Jaga Anggit dan Anggia agar tetap bersih hati. Kita pasti akan bertemu kembali dan berkumpul di surga……” Tidak sepatah pun kata yang bisa saya ucapkan , saya menangis sambil mendekap erat ibu, sesekali saya berbisik :”Maafkan ayi, maafkan ayi….jangan bicara seperti itu….ema tidak pernah menyusahkan saya, ema selalu memberikan kebahagiaan….”


Kata-kata itu terngiang kembali, begitu besar peran ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Untuk para ibu, selamat menikmati peran sebagai ibu , berikan kemampuan terbaik kita untuk anak-anak . Niatkan selalu setiap langkah yang kita perbuat sebagai bagian dari ibadah. Bukan kah segala amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang ia niatkan?


Untuk “anak-anak” selalu berbakti kepada ibu dan ayah dalam kebaikan. Untuk Anggit dan Anggia :” maafkan mamah kalau belum dapat menjadi ibu yang baik bagi kalian, kasih sayang mamah akan selalu menghangatkan dan menerangi kalian seperti matahari. Mudah-mudahan selamat di dunia dan di akhirat dan selalu dalam lindungan Allah…. Nyanyikan lah lagu dibawah ini setiap saat.”


Ya Allah Maha Kuasa
Lindungilah ayah bunda
Agar mereka selamat
Di dunia dan di akhirat
Ya Allah Maha Pengasih
Jadikan hatiku bersih
Agar hidupku selamat
Di dunia dan di akhirat
Ya Allah Maha Penyayang
Jadikan hatiku lapang
Agar hidupku selamat
Di dunia dan di akhirat
(ciptaan : R. Adur Raksanagara _ayah tercinta saya)

AKU SLALU BERSAMAMU...............

Saat rambut Ahyani mulai rontok karena terapi, saya bantu mencukur sambil dalam hati berdoa agar Allah membantu menyembuhkan istri yang sangat saya cintai .
Saya sangat menyayanginya, saya selalu berusaha mendukungnya

(Ronald Agusta,breast friend dari Ahyani Raksanagara)


Suamiku, Breast Friend-ku

Ya, suamiku adalah breast friend sejatiku.
Sahabat terbaikku.
Saat vonis dijatuhkan oleh dokter bahwa aku terkena kanker payudara stadium 2B dengan HER2+, itulah awal mimpi buruk yang rasanya tak ingin kuhadapi.
Bersyukur, ada suamiku disampingku, yang memberi kekuatan luar biasa bagiku untuk “berperang” melawan kanker payudara

(Ahyani Raksanagara)

Thursday, 16 October 2008

Bersyukur.....

Saat saya didiagnosa kanker, kemudian baru saja menjalani operasi.
Saya dikunjungi teman saat SMP (dia juga seorang survivor ).
survivor itu sebutan untuk para penderita kanker yang bertahan.

Dia berkata ,"ayi....suatu saat ayi akan mengucap berulang kali Alhamdulillah dan bersyukur atas diberinya penyakit kanker"

Hah...saat itu saya hanya terdiam, dan menatap wajahnya (tentu saja wajah terkejut...)
"gimana bisa, kena kanker malah bersyukur....duh...."

Mendapatkan penyakit kanker ,saya seperti mendapatkan perhatian khusus.
Seperti seseorang yang akan berangkat ke luar negeri....sudah diberi tahu ,akan berangkat...
maka saya diberi waktu untuk mengurus berbagai kelengkapan (pasport, visa, tiket, akomodasi),menyiapkan bekal untuk di tempat baru dan yang ditinggalkan....

Alhamdulillah saya memang seperti terus dibimbing....
diingatkan untuk mempersiapkan "keberangkatan".

kemudian setiap bangun pagi...rasa syukur luar biasa masih diberi anugrah waktu....
Setiap bernafas....Alhamdulillah diberi anugrah....kehidupan yang diberikan....
melihat anak-anak tidur....Alhamdulillah 1 hari berlalu menemani mereka....

Maka...benar lah....saya mengucap tak henti-henti Alhamdulillah....
Saya selalu bersyukur....atas anugrah yang diberikan...

Waktu adalah anugrah, semoga saya dapat mengisi dengan penuh manfaat.....

sabar buu.....

Hari ini...udah berangkat pk.06.15 bareng anggia.
Karena anggia masih sakit (badannya panas, malam malah muntah...kasihan...)
maka diantar ke sekolah bareng saya ke kantor.
kegiatan kayanya mengalir terus, mulai apel, membahas berbagai program/kegiatan,rapat teknis.......menyusun konsep renstra,dll
gak terasa sudah pk.12,setelah istirahat lanjut latihan paduan suara dokter.....
truss...beresin kerjaan, pulang deh...

Hari ini banyak sekali masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan, tapi....saya yakin kita tidak akan mendapat cobaan melebihi batas kemampuan....

Di sisi lain, cobaan membuat kita lebih kuat dan sabar...
Semoga setiap hari saya selalau menjadi orang yang lebih baik dari hari sebelumnya....dan esok....saya menjadi orang yang lebih baik dari hari ini.....

Wednesday, 15 October 2008

anak ku sakit.......

15 oktober..

kantor ramai banyak tamu.
rutinitas mulai dilaksanakan, beberapa masalah pekerjaan muncul dan harus diselesaikan dari yang ringan sampai yang menguras energi.
makan siang sambil bicarakan rencana seminar.
truss kembali menguji siswa bidan.
Disela-sela pekerjaan Anggia,anak ku sms badannya panas.
Setelah pem. lab hasilnya tidak menggembirakan, ada gejala tifus tapi ada juga infeksi lain...
Badannya panas, mual, pusing, pegal,padahal....dia sedang ujian tengah semester.
Semoga gya cepat pulih.....

Tuesday, 14 October 2008

bergerak...bergerak....semangat....!!

14 oktober

kegiatan dimulai dengan silaturahmi dengan para ka.puskesmas dan dokter di puskesmas.terus lanjut rapat kerja,ngasih materi sampai jam 11.
Nah..mulai deh....beresin berkas kerjaan yang udah numpuk di meja kerja, terima tamu dan menjawab beberapa telepon dan SMS . Pukul 13 menuju tempat mau nguji para calon bidan (hari ini 3 siswa yang ujian,maklum udah mau yudisium...)
seseali jam 17, maka....saudara-saudara meluncurkan pulang ke rumah....mandi dan buka comp. deh...

Rencana malam ini ??? menyiapkan bahan rapat IDI untuk persiapan MUKERNAS dan rencana simposium untuk awam...

Alhamdulillah ...diberi kesehatan, diberi waktu yang manfaat.
Setiap nafasku...seluruh hidupku....semoga diberkahi Allah.....

Monday, 13 October 2008

YOGYA 2003....BEKERJA,BELAJAR,BERMAIN,GEMBIRA....!!!

adventure is my life.....HANCURKAN!!!!

Para Pencari Tuhan...di Ujung Kulon

p. handeuleum.....hmm sunyi sepi ....

p.peucang...cagar alam dunia,indahnya

bali,uluwatu yang cantik

kerajinan bangsa ku...

Bali 2005,Indonesia yang cantik......

I don't like monday...but it's OK!

sejak pagi...duh...saya harus berlari kesatu tempat dan ke tempat lain, telepon terus berdering, dan SMS masuk yang harus dijawab.

Dimulai dengan memimpin apel pagi, memberikan arahan atas kerja tim, menyampaikan informasi dan memberi motivasi.
Langsung masuk aula untuk sosialisasi pelayanan kesehatan bagi masymiski,berbagai penyakit menular di Kota Bandung.
rapat denngan staf, menyiapkan materi rapat koordinasi hari selasa, menerima tamu dari puskesmas, memeriksa ,surat masuk, menandatangani surat keluar, terus dilakukan sapai pk.9.30.
9.30 menuju 2 puskesmas untuk pembinaan teknis,tiba di kantor pk 12.30.
Shalat dan makan,diluar telah menunggu sekumpulan doktr (mau rapat persiapan MUKERNAS), sekumpulan kasubag TU Puskesmas (membahas uraian tugas)..saya memberikan arahan.

Di ruang sebelah tamu dari dinkes provinsi untuk konsultasi sudah menunggu...(wuih...)
di Lobby seorang siswa AKBID yang akan diuji besok datang dengan membawa karya tulis.

pk. 13.30 ..mulai latihan paduan suara dokter menyanyikan Hymne IDI (untuk MUKERNAS)....pk.15 latihan selesai.

Cek aula dengan segala persiapan untuk rapat dg staf bag umum,
pk. 15.30 masuk ruangan...(setumpuk berkas sudah ada di meja)
saya selesaikan 1 persatu....

pk. 16.30 setelah shalat menuju rumah....
Segera buka komputer menyempurnakan bahan presentasi untuk rapat besok, menyusun dan memasukkan ke tempat FC.

Alhamdulillah....

Tugas lain menanti :membaca 3 karya tulis ilmiah calon bidan yang akan diuji besok.
menyempurnakan materi presentasi....

SEMANGAT!!!

breast friend ku

Tahun 2002 saat saya didiagnosa cancer oleh dokter yang merawatku....
Hmmmm.......gak bisa terbayangkan, rasanya dada mau meledak,tapi mulut terkunci rapat.
Mau bicara...suara tidak keluar....wajah dokter Drajat (dr sabar, pintar, baik hati...)menjadi tidak jelas lagi...tertutup air mata
Suami saya Ronald Agusta juga terdiam, pucat.
Saat itu di ruangan periksa hanya kami bertiga.

Sejenak saya menghela nafas panjang....lalu dengan pelan saya berkata :" Jadi selanjutnya,apa yang harus kami lakukan"

Maka mengalirlah penjelasan, langkah-langkah pengobatan yang harus saya jalani.
Saya mencatat semua perkataan dokter, kemudian pulang untuk mengatur rencana dengan keluarga.

Perjalanan pulang dari tempat praktek terasa sangat lama karena kami hanya terdiam, sesekali saya menitikkan air mata, mengingat kedua anak saya Anggit Raksajati (3 SMP) dan Anggia Karina (6 SD). Ya Allah ijinkan saya menemani mereka selama mungkin, ijinkan saya mendoakan mereka, membimbing mereka, menemani mereka.

Terkadang suami memegang tangan saya,seperti ingin saling berbagi kekuatan,terkadang saling memandang...terkadang tatapan mata saya melihat ke luar mobil....

Setiba di rumah, saya melihat ke dua anak saya sedang belajar sambil bercanda....
Saya tersenyum dan masuk ke kamar mandi menumpahkan semua kesedihan,kekhawatiran, ketakutan....Kemudian saya mengambil air wudhu dan memohon pertolongan kepada Allah.

Sesaat menjadi lebih tenang....."Ya Allah, saya menerima ketentuan Mu, tapi mudahkan ikhtiar kami, ridhoi lah setiap langkah kami....."

Ronald suami saya memeluk erat,tanpa berkata.
Saya terus menangis dipelukannya, dengan suara tertahan...(khawatir terdengar anak-anak).
Dia terus memeluk,sambil berkata...."Kita akan jalani bersama, Insya Allah kita bisa"
Begitulah suami saya yang tercinta,selalu memberi ketenangan, memberi kekuatan dan selalu ada disaat dibutuhkan.

Sunday, 12 October 2008

ronald suamiku, anggia si cantik anak ku dan arga keponakan tampan....

belajar

minggu malam, 12 okt, pk 23.30

untung keponakan ku Astrid sabar membimbing aku mengisi blog ku yang baru...
step by step di bimbing.

saat ini saya sedang belajar mengisi sesuai judul
(bu gurunya sabar tapi galak....,saya takut salah....hi...3x)

terima kasih...

setelah 2 tahun mati suri. blog ku sudah tampak jadul dan gak pantas dilirik...
tiba tiba keponakan ku yang manis dan lucu menawarkan diri untuk merombak habis.
Sejak dulu sebetulnya ingin minta tolong, tapi dia tampak sibuk sekali.
jadi waktu dia menawarkan diri.
saya sangat bahagia...dan terharu....(lebay.com kalau kata tamrin).
Maka saudara-saudara.....saya perkenalkan bog baru saya,teman dalam hatiku...dalam detak jantungku...friendsinheart.

terima kasih buat astrid, lv U so so much...

Buat Tamrin yang juga berniat menyiapkan waktu buat "rekonstruksi" blog saya.....nuhun bageur.

mangga ramaikan detak jantung ku....,welcome....(bukan keset)

Shout Box

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Blog Design By:

Blog Design By:
CHOCO BERRY CHERRY

About Me

My photo
"When you look at your life, the greatest happiness is family happiness"

My Activities

syamsi
Ibuhamilcom

Followers

MIRACLE of LOVE

MOL2

Please find 'Miracle of Love' by Eko P. Pratomo - Syaamil in the bookstore in the beginning of January 2008. Harga Rp. 43.500,00

This book is dedicated to support Care for Lupus & Care for Low Vision activities at Syamsi Dhuha Foundation (SDF).

You could extend your caring by recommending this book to your friends... .

Light Up the World with the Ray of Our Heart.

Your Caring Saves Lives.

Powered By Blogger

Back to TOP